Kutipan dari Anwar Sadat

Saat itulah saya menarik, hampir secara tidak sadar, kekuatan bathin yang sudah dikembangkan di Sel 54 Penjara Sentral Cairo - kekuatan, sebut saja itu bakat atau kapasitas, untuk berubah. Saya mendapatkan bahwa saya menghadapi sebuah situasi yang sangat kompleks, dan bahwa saya tidak dapat berharap untuk mengubahnya sebelum saya melengkapi diri dengan kapasitas psikologis dan intelektual yang diperlukan. Perenungan saya mengenai kehidupan dan sifat manusia di tempat terpencil itu telah mengajarkan saya bahwa orang yang tidak dapat mengubah susunan pikirannya sendiri tidak akan pernah dapat mengubah realitas, dan dengan demikian tidak akan pernah membuat kemajuan apapun.

Apa pun waktu atau keadaannya, perasaan bahwa saya seorang petani memberi saya kemandirian yang langka. Memang, tanah itu selalu ada. Saya dapat kembali ke sana kapan saja.

Biarlah tidak ada lagi perang atau pertumpahan darah antara orang Arab dan Israel. Biarlah tidak ada lagi penderitaan atau penolakan hak. Biarlah tidak ada lagi keputusasaan atau kehilangan iman.

Orang yang tidak bisa mengubah cara berpikir tidak pernah mampu mengubah kenyataan dan tidak akan pernah bisa. Karena itu, ciptakanlah kemajuan.

Biarkan setiap gadis, biarkan setiap wanita, biarkan setiap ibu di sini [di Israel] -dan di sana di negara saya [Mesir] -tahu kita akan menyelesaikan semua masalah kita melalui negosiasi di meja daripada memulai perang.

Tidak ada kebahagiaan bagi orang-orang dengan mengorbankan orang lain.

Jika Anda tidak memiliki kapasitas untuk mengubah diri dan sikap Anda sendiri, maka tidak ada yang ada di sekitar Anda yang dapat diubah.

Kami selalu merasakan simpati dunia, tetapi kami lebih memilih rasa hormat dunia daripada simpati tanpa rasa hormat.

Saya menemukan bahwa saya menghadapi situasi yang sangat kompleks, dan saya tidak bisa berharap untuk mengubahnya sampai saya mempersenjatai diri dengan kemampuan psikologis dan intelektual yang diperlukan. Perenungan saya tentang kehidupan dan sifat manusia di tempat terpencil itu telah mengajarkan saya bahwa dia yang tidak dapat mengubah tatanan pemikirannya tidak akan pernah mampu mengubah kenyataan, dan karena itu, tidak akan pernah dapat melakukan proses apa pun.

Jika nilai-nilai manusia itu relatif, semua hukum — apakah yang didasarkan pada agama yang diwahyukan atau yang dirancang oleh manusia — akan menjadi tidak berarti.

Kebanyakan orang mencari apa yang tidak mereka miliki dan diperbudak oleh hal-hal yang ingin mereka peroleh.

Ketakutan adalah, saya percaya, alat paling efektif dalam menghancurkan jiwa seseorang - dan jiwa suatu bangsa.

Dia telah hidup untuk kedamaian, tetapi dia mati demi prinsipnya.

Dia yang tidak bisa mengubah tatanan pemikirannya tidak akan pernah bisa mengubah kenyataan.

Hanya ada harapan bagi masyarakat yang bertindak sebagai satu keluarga besar, bukan yang terpisah.

Iman berarti bahwa seseorang harus menganggap bencana apa pun hanya sebagai pukulan yang ditentukan nasib yang harus dijalani.

Kedamaian lebih berharga daripada sebidang tanah.

Mencintai berarti memberi, dan memberi berarti membangun, sedangkan membenci berarti menghancurkan.

Merusak kedaulatan individu berarti mengganti komunitas yang diilhami oleh cinta, kebajikan, dan keindahan oleh orang lain hanya berdasarkan kekuatan.

Rusia dapat memberi Anda senjata tetapi hanya Amerika Serikat yang dapat memberi Anda solusi.