Kutipan dari Emily Dickinson

Cinta adalah wajah kehidupan, topeng kematian, awal mula penciptaan dan peniup napas kehangatan.

Jika saya dapat menghentikan satu hati dari keterpurukan, maka saya tidak akan hidup sia-sia.

Anjing lebih baik dari pada manusia karena mereka tahu tapi tidak mengatakannya.

Jika saya membaca buku dan membuat seluruh tubuh saya menjadi sangat dingin, tidak ada api yang bisa menghangatkan saya, saya tahu itu puisi.

Bahwa sesuatu yang tidak akan pernah datang lagi adalah sesuatu yang membuat hidup menjadi manis.

Hidup itu menakjubkan, hanya tersisa sedikit waktu untuk melakukan hal lainnya.

Untuk setiap instan kegembiraan.Kita harus membayar kesedihan.Dalam rasio tajam dan bergetar.Untuk ekstasi.

Alam adalah ibu kita yang paling tua; dia tidak akan membahayakan.

Sebuah surat bagi saya selalu terasa seperti keabadian karena itu adalah pikiran sendiri, tanpa teman secara fisik.

Yang dicintai tak mungkin mati, karena cinta itu abadi.

Iman adalah penemuan yang bagus ketika Gentleman bisa melihat - tetapi mikroskop bijaksana dalam keadaan darurat

Jika saya merasa secara fisik seolah-olah bagian atas kepala saya dilepas, saya tahu itu adalah puisi.

Puisi bukanlah pelepasan emosi, tetapi pelarian dari emosi; ini bukan ekspresi kepribadian tetapi pelarian dari kepribadian. Tetapi, tentu saja, hanya mereka yang memiliki kepribadian dan emosi yang tahu apa artinya ingin melepaskan diri dari hal-hal ini.

Sukses terhitung paling manis oleh mereka yang tidak pernah berhasil.

Teman yang aku punyailah yang menjadi kekayaanku.

Tidak tahu kapan fajar akan datang aku membuka setiap pintu.

Bertempur dengan suara keras itu sangat berani, tapi lebih gagah, aku tahu, yang menyerang di dalam dada, Kavaleri Celaka.

Hidup sangat menyenangkan sehingga menyisakan sedikit waktu untuk hal lain.

Keberuntungan bukanlah kesempatan, itu kerja keras. Keberuntungan adalah senyum mahal didapat.

Lebih baik menjadi palu daripada landasan.