Kutipan dari Erlita Pratiwi
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Erlita Pratiwi. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Erlita Pratiwi
Penulis dari Indonesia
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Menampilkan 1 - 20 dari 47 kutipan
Ketika saya melirik ke atas, sebuah bayangan putih transparan terlihat mencurigakan. Bayangan itu terus melayang-layang tidak tentu arah. Berlenggak-lenggok dari sudut ruangan ke sudut lain. Saya menajamkan pendengaran saya hinga saya yakin kalau bayangan itu merupakan sumber suara tawa yang mengganggu tadi. Belum sempat otak saya memahami apa yang terjadi, mata saya menangkap sesuatu yang aneh dari bayangan itu; garis-garis panjang menyerupai rambut yang terburai di belakangnya, melingkupi sesosok wajah pucat yang ada di depan bayangan itu.
Mumpung masih muda, ayo, hiasi hidup dengan berbagai macam warna. Biar nanti kalau udah tua, kita punya banyak cerita buat anak cucu.
Seakan ada magnet yang menggerakkan bola mataku ke ujung kaki. Sontak batinku menjerit hebat. Sebuah kepala berambut panjang muncul dari bawah kolong. Kaila ikut melihat mahluk itu. Entah apa yang dia rasakan saat ini. Yang jelas, wajah kami terlihat tidak berbeda. Sama-sama diselimuti ketakutan. Samar-samar aku melihat mahluk itu bergerak dengan cara mengesot. Wajahnya menyeramkan dan tidak beraturan, seperti ada luka sobekan pada tiap senti wajahnya.
Tadi sebelum berenang, Dyffa sengaja melepas cincinnya dan menitipkannya kepada Om Angga. Cincin itu agak sedikit longgar di jari Dyffa. Dyffa takut cincin itu terlepas di dalam kolam renang tanpa di sadarinya.
Sudah tiga hari ini Imron selalu menemukan roti cokelat di laci mejanya. Awalnya Imron mengira roti itu miliki salah seorang teman sekelasnya, tapi di plastik pembungkus roti itu tertempel secarik kertas bertuliskan ‘Buat Imron’
Kapan lagi bisa mendapat pengalaman baru melayani pembeli? Siapa tahu ia bisa mendapatkan petunjuk mengapa kue cokelat di toko Tante Ria berkurang satu. Pokoknya Shasa bertekad akan berusaha melayani dengan baik sekaligus mengawasi pembeli dengan seksama.
Gerak tangannya yang hendak membuang tumpukan daun mangga terhenti. Tumpukan batang-batang daun singkong memenuhi tempat sampah. Bukan hanya itu, tampak juga ampas kelapa parut, kulit bawang, dan bumbu dapur. Shasa mengerutkan kening. Ini sampah siapa?
Di ranjang kosong itu, berbaring seseorang yang dibungkus kain putih dengan ikatan di kepala seperti pocong dengan wajah seputih tembok dan lingkaran hitam di daerah matanya. Aku saat itu seakan kaku tiba-tiba.
Membandingkan itu harus setara. Apple to apple. Jangan membandingkan apple dengan strawberry apalagi blackberry.
Shasa mendengarkan kata-kata mama sambil sibuk menggali ingatannya. Dilihatnya pengantar susu itu semakin jauh. Hanya topi merahnya yang terlihat jelas dari kejauhan.
Walaupun gue bukan pendekar samurai, bukan berarti gue nggak punya nyali hadapin tantangan.
Gila, hanya demi kekayaan dan pangkat saja ada orang yang dengan seenaknya mempermainkan nyawa orang lain. Apa mereka nggak takut berurusan dengan hal-hal ini?
Tiba-tiba ada angin kencang berembus hingga kain yang menutupi korban terbuka sebatas dada. Aku sempat kaget melihat ekspresi korban yang matanya melotot dan lidahnya terulur.
Aku melihat ada orang yang mengintip dari sela-sela pintu seng itu. Wajahnya putih. Matanya merah seperti orang yang tidak pernah tidur. Lebih mengejutkan lagi, orang itu tersenyum kepadaku.
Kuputar kunci pintu kamarku. Aku membuka pintu kamar yang kuncinya telah terbuka, lalu aku membeku di depan mata. Serasa ada batu menghujam kepalaku. Ibu dan anak yang tadi aku tabrak ada di dalam kamarku. Mereka sedang duduk di ranjangku. Sementara ibu anak itu tetap dengan tatapan bekunya, anak di sampingnya yang tadi tertabrak malah tertawa puas ke arahku dengan kondisinya yang tidak seperti habis tertabrak. Padahal tadi dia menangis.
Nggak perlu nongkrong di kantin cuma buat dapetin pacar.
Jangan cuma mikirin adrenalin yang terpacu. Pikirkan juga berapa biaya ke dokter kalau sepulang dari sana, kamu bukannya membawa kenangan tak terlupakan, tapi malah bawa penyakit.
Raja Ampat itu luar biasa. Luar biasa indah dan luar biasa mahal. Lebih murah pergi ke Bangkok dibanding ke Raja Ampat.
Dengan jantung berdegup kencang, Shasa memberanikan diri membuka pintu kamar. Ia melongokkan kepalanya. Tidak terlihat ada pencuri. Dengan perlahan, ia berjalan keluar kamar. Zahra mengikuti langkahnya sambil tetap mencengkram lengan Shasa.
Karena tanpa perpisahan, tidak ada pertemuan.
Kutipan-kutipan dari Erlita Pratiwi di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.