Kutipan dari Francisca Todi

Istirahat itu penting. Hal lain bisa menunggu.

Bangun pagi itu melelahkan.

Jangan bercanda. Rakyat tidak perlu diberi alasan ekstra untuk menggerutu tentang keluarga kerajaan.

Pada satu saat, masa lalu harus berhenti menjadi batu sandungan. Pada satu saat, setiap orang harus bangkit dan mencoba lagi. Untuk meraih kebahagiaan. Untuk memercayai. Untuk jatuh cinta. Apa pun risikonya.

Wanita cerdas bisa menghadapi cecunguk mana pun dengan anggun.

Bila hidup ini memang pertarungan, kita baru tahu siapa yang menang dan kalah di akhir kehidupan. Selama kita masih bernapas, masih ada kesempatan untuk menang.

Hidup penuh kepalsuan.

Sopan santunmu ketinggalan dimana sih?

Aku memang bekerja di Istana Alerva, tapi hidupku bukan kisah dongeng. Ada tagihan-tagihan yang harus kubayar setiap bulan. Belum lagi tuntutan pekerjaan dan orang-orang di sekitarku. Aku harus realistis.

Hidup tidak akan pernah sempurna. Tapi selangkah demi selangkah, asal kau tetap maju dan menatap ke depan, kau bisa meninggalkan masa lalu di belakang.

Kadang waktu bergulir maju, tapi tanpa dirimu. Kadang hidup berputar, tapi kau tertinggal di belakang.

Apa sih yang bisa diharapkan dari desa dengan jumlah penduduk lebih sedikit daripada jumlah domba yang merumput di padang?

Bila dari dulu aku tahu sebuah tabrakan bisa mempertemukanku dengan wanita cantik sepertimu, aku tak akan mengemudi terlalu hati-hati.

Jangan bersikap dingin begitu. Sama sekali tidak cocok untukmu.

Menjalani kehidupan masing-masing tidak sama dengan menghilang selama berbulan-bulan.

Dua puluh sembilan tahun dan masih sendiri. hati-hati, kalau tidak cepat sadar, kau bisa kadaluarsa, tahu?

Tenaga dua orang lebih baik daripada satu, kan?

Aku tidak percaya akan cinta pada pandangan pertama. Tapi harus kuakui, aku menyukai apa yang kulihat pada pandangan pertama.

Apa serunya terus-menerus merendahkan martabat di depan wanita yang merebut hati?

Asal kau terus mengejar mimpimu, pasti ada jalan terbuka.