Kutipan dari G. C. Lichtenberg

Orang yang mengatakan tidak punya waktu adalah orang yang pemalas.

Tidak ada yang selembut dan sekeras hati.

Alangkah baiknya jika kita boleh membuka dan menutup telinga semudah kita mebuka dan menutup mata.

Jika seseorang mengajarkan orang bagaimana berpikir, dan bukan apa yang harus mereka pikirkan, maka kesalahpahaman dapat dicegah.

Banyak orang membaca karena mereka terlalu malas berpikir.

Betapa bahagianya banyak orang jika dia kurang peduli tentang orang lain daripada dirinya sendiri.

Hampir tidak mungkin membawa obor kebenaran melalui kerumunan tanpa membakar janggut.

Ada begitu banyak orang jenius saat ini sehingga seseorang seharusnya cukup bahagia ketika suatu hari langit membawa seorang anak yang tidak ada.

Jarang ada orang yang menjadi inovator impulsif setelah usia enam puluh tahun, tetapi dia masih bisa menjadi pemikir yang sangat tertib dan inventif. Seseorang jarang melahirkan anak-anak pada usia itu, tetapi dia lebih terampil dalam mendidik mereka yang telah menjadi prokreasi, dan pendidikan adalah prokreasi jenis lain.

Orang tidak berpikir secara berbeda tentang kejadian-kejadian kehidupan ketika mereka membicarakannya.

Penghormatan yang sering tanpa pertimbangan terhadap hukum lama, kebiasaan lama dan agama kuno harus berterima kasih atas semua kejahatan di dunia.

Saya percaya bahwa manusia adalah pilihan terakhir yang begitu bebas sehingga haknya untuk menjadi apa yang dia yakini tidak dapat diganggu gugat.

Sebuah buku adalah cermin: Jika seekor keledai mengintip ke dalamnya, Anda tidak dapat mengharapkan seorang rasul untuk melihat keluar.

Ada orang yang percaya bahwa semuanya waras dan masuk akal yang dilakukan dengan wajah yang serius.

Apa yang disebut pengetahuan akut tentang sifat manusia sebagian besar tidak lain adalah kelemahan pengamat itu sendiri yang tercermin dari orang lain.

Bahwa manusia adalah makhluk paling mulia juga dapat disimpulkan dari fakta bahwa belum ada makhluk lain yang membantah klaim ini.

Bertumbuh lebih bijaksana berarti belajar untuk mengetahui lebih baik dan lebih baik lagi kesalahan-kesalahan yang dengannya instrumen ini yang kita rasakan dan nilai dapat dikenakan.

Di antara penemuan terbesar yang membuat pikiran manusia jatuh belakangan ini adalah, menurut pendapat saya, seni menilai buku tanpa membacanya.

Jika kita membuat beberapa penemuan di sana-sini, kita tidak perlu percaya hal-hal akan terus berlanjut seperti ini selamanya. Sama seperti kita menabrak air saat kita menggali di bumi, cepat atau lambat kita menemukan hal yang tidak bisa dipahami.

Kehati-hatian dalam penilaian saat ini harus direkomendasikan untuk masing-masing dan setiap orang: jika kita hanya memperoleh satu kebenaran yang tak terbantahkan setiap sepuluh tahun dari masing-masing penulis filosofis kita, panen yang kita tuai akan cukup.