Kutipan dari Gordon Ramsay

Koki adalah orang gila. Mereka semua terobsesi pada diri sendiri, halus, mungil, jiwa kecil yang tidak aman dan seorang psikopat.

Saya adalah seorang bek kiri yang agresif, yang melakukan jebakan cut-throat.

Begitu Anda mulai berkompromi demi kepuasan ego seseorang, itulah waktunya dimana permainan berakhir.

Saya melatih koki saya benar-benar berbeda dengan orang lain. Ketika anak-anak perempuan dan laki-laki saya datang ke dapur, hal pertama yang mereka dapatkan adalah penutup mata. Mereka mendapatkan penutup mata dan mereka duduk di meja koki… Mereka hanya dapat mengidentifikasi apa yang mereka cicipi, namun mereka tidak bisa memasaknya.

Jika saya bisa memberi Anda satu nasihat yang kuat, ketika Anda pergi pada akhir pekan yang romantis, apapun yang Anda lakukan, jangan menerima atau mengambil paket bulan madu yang telah di-upgrade.

Ayah saya adalah seorang guru renang. Kami biasa berenang sebelum sekolah dan berenang sepulang sekolah.

Saya tidak menjalankan restoran yang tidak terkendali. Kami sedang membangun pijakan fenomenal dengan bakat.

Saya tidak suka melihat ke belakang. Saya selalu terus melihat ke depan. Saya bukan orang yang suka meratapi kegagalan. Saya terlalu sibuk mencari kesempatan berikutnya.

Ada tingkat keangkuhan dan ketidak-konsistenan di L.A.

Aku adalah aku. Seorang pejuang.

Apakah saya akan menukar apa yang telah saya capai sebagai juru masak jika saya bisa sukses seperti pemain bola? Tentu saja saya akan melakukannya

Kami sedang menciptakan gelombang bakat baru. Kami adalah dapur Manchester United saat ini. Apakah saya bermain penuh waktu di dapur? Saya seorang pemain sekaligus pelatih.

Ketika Anda memasak di bawah tekanan, Anda menukarkan sebuah kesempurnaan.

Memasak adalah tentang hasrat, jadi mungkin terlihat sedikit temperamental dengan cara yang terlalu asertif memandang dengan mata telanjang.

Mereka bilang kucing punya sembilan nyawa. Saya sudah punya 12 dan saya tidak tahu berapa banyak lagi yang akan saya miliki.

Saya berenang seperti ikan dan saya memiliki tendangan yang luar biasa

Saya bertindak berdasarkan dorongan hati dan saya pergi dengan naluri saya.

Saya ingin anak-anak saya melihat saya sebagai Ayah. Demi Tuhan, bukan sebagai seorang yang berkepribadian seperti artis televisi

Saya memasak, saya ciptakan, saya sangat senang dengan apa yang saya lakukan, saya masih punya banyak hal untuk dicapai

Saya orang yang cukup chauvinistic.” (Ajaran atau paham mengenai cinta tanah air dan bangsa atau patriotisme yang berlebihan. Makna ini kemudian diperluas hingga mencakup fanatisme ekstrem dan tak berdasar terhadap suatu kelompok yang diikuti)