Kutipan dari Hengki Kumayandi

Terkadang cinta memang seperti rumput liar di perkebunan. Tumbuhnya tidak dikehendaki. Ia pun terkadang merusak tanaman yang kita pelihara. Begitulah hidup. Jika nggak ada rumput liar itu, kita nggak akan tahu segigih apa para petani mempertahankannya.

Tantangan menjadi guru itu bukan pada kehebatan dia menguasai teori yang akan diajarkan, melainkan bagaimana memahami sikap siswa dan cara menghadapinya.

Dunia ini hanya permainan dan senda gurau.

Kita tidak pernah tahu berapa lama umur kita di dunia, selagi sehat harus banyak yang kita lakukan dan bermanfaat bagi orang lain.

Apa yang kita tanam adalah apa yang kita tuai di kemudian hari.

Jangan pernah mengorbankan perasaan sendiri demi perasaan orang lain. Karena itu belum tentu baik bagi kita, dan belum tentu juga baik bagi orang lain.

Karena pada akhirnya, kebenaran tetap kebenaran.

Kejarlah apa yang bisa kamu kejar untuk masa depanmu.

Memang terkadang Allah punya rencana lain di balik semua rencana yang sudah kita lakukan.

Tidak pernah rugi dengan yang namanya menolong. Karena suatu saat kita bakal ditolong juga saat membutuhkan.

Yang dapat memotivasi adalah dirimu sendiri. Sebagai guru, tidak bisa berbuat banyak selain mengajar dan memberi dukungan. Selebihnya, kamulah yang harus membangkitkan motivasi dalam dirimu.

Cinta hadir di waktu yang tidak tepat.

Jika kita mau berusaha, insya allah selalu ada jalan terbaik yang akan Allah berikan kepada kita.

Segigih apa pun kita mampu menghadapi hal yang bisa membuat luput dari cinta Allah.