Kutipan dari J.K. Rowling

Buku itu seperti cermin: kalau yang berkaca padanya adalah seorang yang bodoh, engkau tak bisa berharap yang terpantul adalah seorang yang jenius.

Aku menulis untuk diri sendiri, aku rasa tak seorang pun akan menikmati buku ini lebih dari yang kurasakan saat membacanya.

Pada akhirnya nanti, semua yang pernah hilang atau diambil dari diri kita akan kembali lagi kepada kita, walaupun dengan cara yang tidak pernah kita duga.

Kau orang yang lemah. Kau tidak akan pernah tahu cinta atau persahabatan. Dan aku merasa kasihan padamu.

Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri.

Beberapa hal memang lebih baik tinggal menjadi imajinasi belaka.

Aku takut kalau tak dapat menemukan alasan untuk melanjutkan menulis.

Jangan mengasihani yang mati, Harry. Kasihanilah yang hidup, dan di atas semuanya, kasihanilah yang hidup tanpa cinta.

Selalu ada ruang untuk sebuah cerita yang dapat memindahkan pembaca ke tempat lain.

Bila aku tidak menulis, aku merasa hidupku tidak normal.

Tidak peduli seseorang dilahirkan untuk apa, tapi tumbuh menjadi apa mereka nanti.

Menulis novel harus berbekal sesuatu yang Anda yakini agar Anda tetap bertahan.

Pilihan-pilihan kita menunjukkan siapa sesungguhnya diri kita, jauh melebihi kemampuan kita.

Harry tak pernah menyerah terus berjuang menggunakan kombinasi antara intuisi, ketegangan syaraf dan sedikit keberuntungan.