Kutipan dari Jean-Paul Sartre

Cinta laksana pohon yang tumbuh di hutan belantara, tumbuh di bawah rimbunan pepohonan besar tanpa sinar matahari. Pohon itu tetap tumbuh. Akan tetapi, tingkat pertumbuhannya akan lebih sempurna jika terkena sinar matahari. Matahari yang menyinari pohon itulah wajah atau gambaran hubungan dalam cinta.

Seperti semua pemimpi, saya bingung dan kecewa dengan kebenaran.

Bagian terburuk dari dibohongi adalah mengetahui bahwa Anda tidak layak untuk mendapatkan kebenaran.

Lebih baik menjadi seorang jurnalis daripada seorang pembunuh yang malang.

Aku menemukan bahwa hati manusia itu kosong dan hambar, kecuali di dalam buku.

Aku adalah diriku sendiri dan aku ada disini.

Kebebasan adalah antara apa yang kita lakukan dengan apa yang telah dilakukan kepada kita.

Saya curiga terhadap hal-hal yang tidak disampaikan secara terbuka; karena di sanalah sumber segala kekacauan.

Setiap kata mempunyai konsekuensi, begitu juga keheningan.

Penilaian Anda akan menghakimi Anda dan mendefinisikan Anda.

Kamu, hidupmu dan tidak ada yang lain.

Hanya ada Tuhan. Manusia adalah ilusi optik.

Yang paling pengecut dari para pembunuh adalah orang yang memiliki penyesalan.

Untuk mengetahui apakah hidup itu berharga, sesekali Anda harus mengambil resiko.

Eksistensi itu letaknya sebelum esensi.

Hanya orang yang sedang tidak mengayuh yang memiliki waktu untuk ketenangan.

Jam tiga selalu terlalu awal atau terlalu terlambat untuk apapun yang ingin kau lakukan.

Kita tak menilai orang yang kita cintai.

Ketiadaan menghantui manusia.

Dalam cinta, satu tambah satu adalah satu.