Kutipan dari Jenny Thalia Faurine
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Jenny Thalia Faurine. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Jenny Thalia Faurine
Penulis dari Indonesia
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Menampilkan 1 - 20 dari 91 kutipan
Bahkan udah dua tahun gue kabur, gue capek. Tapi sakitnya nggak hilang juga, Ka. Sekarang, kasih tahu gue, gimana caranya gue nggak ngerasain sakit sialan ini tanpa harus berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja.
Jakarta memang sangat lihai membuat orang-orang menua lebih cepat di jalanan.
Kebersamaan lebih dari sekedar nilai sebuah nomor handphone kan?
Kerja itu ada waktunya, istirahat juga. Jangan kerja di waktu istirahat.
Apa yang ditakuti manusia untuk dihadapi? Seseorang dari masa lalu. Membuat bayangan masa lalu mencuat ke permukaan.
Banyak persahabatan yang berujung jadi cinta, karena kamu tidak perlu mencari ke ujung dunia untuk menemukan pendampingmu kelak. Cukup dengan lihat dulu di sekitarmu. Siapa tahu dia sudah ada di sampingmu sejak dulu.
Benar rupanya, tidak akan pernah ada persahabatan antara lelaki dan perempuan tanpa cinta dan nafsu di dalamnya.
Semua jenis hubungan, baik itu pekerjaan, pertemanan, sampai percintaan juga awalnya dari dua orang asing. Lalu saling kenal, saling cocok, saling nyaman, dan akhirnya saling bersama. Sesederhana itu saja kan formulanya?
Dari kamera polaroid, kita diajarkan untuk belajar dari kesalahan yang pernah kita buat dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Kau baru jadi alumni tiga bulan, Nyet. Setidaknya jangan nyudut di depan sekolah.
Sekarang, gue cuma mohon satu hal, Ma. Kasih diri lo dan kita semua kesempatan. Kita bangun lagi persahabatan ini, dan kita robin tembok bernama masa lalu yang ada di antara kita bertiga.
Kau tak perlu berubah banyak hanya untuk menuntut perhatian. Karena orang yang tulus denganmu, tak peduli dengan warna apa yang kau pakai di kukumu hari ini atau potongan rambut apa yang sedang ngetren di musim ini.
Menikah itu dianggap sebagian orang untuk menjerat kebebasan individu di dalam pernikahan itu. Padahal pernikahan sebenarnya adalah kebebasan. Karena kita udah saling pegang janji sehidup-semati dan saling berkomitmen untuk jujur, percaya, dan setia.
Belajar untuk membuat laki-laki merasa dibutuhkan.
Hidup ternyata begitu adil dalam memberikan cinta dan kesedihan bagi siapa pun yang ada di muka bumi ini.
Hubungan yang dilandasi niat yang tidak benar-benar tulus sepertinya memang tidak akan berhasil.
Motret pakai kamera polaroid itu sama saja kayak hidup kita. Film-nya terbatas, cuma sepuluh lembar. Nggak bisa dihapus, setting-nya juga terbatas. Dari situ kita belajar, gimana caranya mendapat objek yang memang patut untuk dipotret dengan kapasitas film yang terbatas dan dengan setting manual. Nggak secanggih ponsel yang ada editor-nya.
Ada banyak hal di dunia ini, dibandingkan penampilan dan tuntutan perhatian dari orang sekitar, yang lebih penting daripada hal itu.
Apa manusia mampu bertahan dengan seseorang yang hatinya tak utuh lagi?
Bukan mama yang seharusnya meminta maaf. Harusnya aku yang minta maaf karena belum bisa bikin mama bahagia dengan aku yang menikah. Maaf untuk itu, Ma. Aku belum siap untuk mencintai seseorang dan nantinya aku berubah sebagai orang yang menyakitinya.
Kutipan-kutipan dari Jenny Thalia Faurine di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.