Kutipan dari Risda Nur Widia
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Risda Nur Widia. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Risda Nur Widia
Penulis dari Indonesia
1992 -
Menampilkan 1 - 20 dari 84 kutipan
Mendadak seberkas sinar matahari membersit dari gundukan mendung. Gerimis turun bersama kilas cahaya tipis di langit. Pelan-pelan membasahi pelataran.
Mereka benar-benar layaknya derai angin di tengah gurun yang tiba dengan baju kumal, wajah melas, dan becak tua penuh karat.
Beban hidup selalu berganti setiap hari. Masalah terus terlahir dari rahim kesibukan masyarakat kota: takut terlambat masuk kantor, takut gaji dipotong, takut dimarahi istri, takut tak dapat membayar bulanan anak, takut ditinggal pacar simpanan, hingga istri kedua.
Ombak masih berkecamuk di dalam benaknya. Ia bagai terombang-ambing di dalam kebingungan.
Rentetan peristiwa yang melulu dan membuat seorang jengah. Ia berlari untuk menyelamatkan diri dari semua belenggu itu.
Kenyang ia melihat pemadangan gemerlap lampu-lampu, pekik tawa dalam pesta-pesta penuh hidangan lezat, atau rintih tengah malam para perempuan dari gedung-gedung gemerlap tempat para penjual cinta.
Ya, karena hanya pada bunga kesedihan itulah, kami dapat melabuhkan rindu pada orang-orang yang telah pergi.
Air hujan itu terasa hangat. Pun bila dicecap terasa manis.
Dadanya berat: sesaak. Ingatannya meloncot seperti seekor anak kelinci yang bermainan di padang rumput; mengais-ngais kenangan.
Kami terus mengembara mencari segumpal kenangan yang tak pernah mati, walau seribu peluru menghujamnya.
Sendu dalam larik kalimat itu mengawang sunyi.
Alam memiliki energi tak langsung yang merasuki pikiran.
Apakah benar bunga itu tercipta dari kematian atau tercipta dari doa-doa yang patah saat dipanjatkan?
Betapa hidup ini sudah kehilangan hiburan yang bermutu.
Bunga yang merekah ketika kesedihan dan kematian mengental di udara.
Kami mengerat bunga-bunga kesunyian itu seraya mencium harum kenangan akan orang-orang yang telah dibantai.
Orang-orang itu lebih memilih berhenti menjual dirinya pada kenikmatan hidup yang fana.
Aku percaya Tuhan ada di mana-mana, Dia berada di setiap kesedihan dan kebahagian umat-Nya.
Ia ingin menjadi seorang wanita kuat yang dapat menaklukan apa saja.
Kebanyakan dari orang-orang itu berlari karena jemu dengan hidup. Mereka ingin berlari terlepas dari belenggu-belenggu.
Kutipan-kutipan dari Risda Nur Widia di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.