Kutipan dari Salvador Dali

Hanya ada satu perbedaaan antara orang gila dan diriku. Orang gila berpikir dia waras. Aku tahu aku gila.

Orang pertama yang membandingkan pipi seorang wanita muda dengan setangkai mawar sudah tentu seorang penyair; orang yang pertama yang mengulanginya kemungkinan orang bodoh.

Saya tidak aneh. Saya hanya tidak normal.

Orang-orang menyukai misteri dan itu kenapa mereka menyukai lukisan saya.

Biarlah musuh-musuhku saling menghancurkan satu sama lain.

Aku tidak melukis sebuah gambar untuk menyerupai subjeknya, justru orang tersebut yang harus menyerupai gambar dirinya.

Ada beberapa hari ketika aku rasa aku mau mati akibat overdosis kepuasan.

Mereka yang tidak ingin meniru sesuatu, tidak menghasilkan apa-apa.

Melukis adalah sebuah kejujuran seni. Tidak ada kemungkinan untuk menjiplak. Baik itu baik ataupun buruk.

Kita semua lapar dan haus akan hal-hal konkrit. Seni abstrak akan selalu baik untuk satu hal: untuk mengembalikan kemurniannya kepada seni figuratif.

Termometer kesuksesan hanyalah kecemburuan dari ketidakpuasan.

Aku tidak menggunakan obat-obatan. Akulah obatnya.

Pada umur 6 tahun, aku ingin menjadi seorang juru masak. Pada umur 7 tahun, aku ingin menjadi seperti Napoleon. Dan ambisiku terus bertumbuh sejak saat itu.

Melukis adalah sebuah bagian kecil yang tidak terbatas dari kepribadianku.

Untuk mendapatkan rasa hormat yang terus bertumbuh dan tahan lama di masyarakat, sangat baik jika kamu memiliki talenta yang luar biasa, untuk disalurkan, di masa muda, sebuah terobosan mengenai hal yang anda suka dalam masyarakat. Setelah itu, kamu bisa menyombongkan diri.

Daripada berusaha dengan keras untuk mengaplikasikan surealisme untuk tujuan subversi, penting untuk mengaplikasikan surealisme sebagai sesuatu yang kuat, lengkap, dan klasik layaknya karya-karya yang berada di museum.

Ambillah aku, aku adalah obatnya; ambillah aku adalah halusinogen.

Jangan pernah takut pada kesempurnaan karena Anda tidak akan pernah bisa mencapainya.

Setiap pagi ketika aku bangun, aku selalu mengalami sebuah kenikmatan yang luar biasa ; yaitu menjadi seorang Salvador Dali.

Aku memiliki pemikiran Dalinian: Satu hal di dunia yang tidak pernah merasa cukup adalah orang-orang yang tidak pernah beryukur.