Kutipan dari Abraham H. Maslow - Halaman 3

Kita dapat menganggap proses pertumbuhan yang sehat sebagai rangkaian situasi pilihan bebas yang tidak pernah berakhir, menghadapi setiap individu di setiap titik sepanjang hidupnya, di mana ia harus memilih antara kesenangan keselamatan dan pertumbuhan, ketergantungan dan kemandirian, kemunduran dan perkembangan, ketidakdewasaan dan kedewasaan.

Orang bodoh berperilaku bodoh, bukan karena dia ingin, atau mencoba, atau termotivasi, tetapi hanya karena dia apa adanya.

Orang tidak jahat; mereka schlemiels.

Orang yang memiliki kecerdasan harus menggunakan kecerdasannya, orang yang memiliki mata harus menggunakan matanya, orang yang memiliki kemampuan untuk mencintai memiliki dorongan untuk mencintai dan yang membutuhkan untuk mencintai agar merasa sehat. Kapasitas menuntut untuk digunakan, dan menghentikan desakan mereka hanya jika mereka digunakan secukupnya. Artinya, kapasitas adalah kebutuhan, dan oleh karena itu juga merupakan nilai intrinsik.

Pencarian keselamatan mengambil bentuknya yang paling jelas ... dalam neurosis obsesif-kompulsif ... untuk dengan panik mengatur dan menstabilkan dunia sehingga tidak ada bahaya yang tidak dapat dikendalikan, tidak terduga, atau tidak dikenal yang akan muncul.

Saingan satu-satunya adalah potensi dirinya sendiri. Kegagalan satu-satunya adalah gagal memenuhi kemungkinannya sendiri. Dalam pengertian ini, setiap orang bisa menjadi raja, dan karenanya harus diperlakukan seperti raja.

Sejauh bahasa memaksa pengalaman ke dalam kategori, itu adalah layar antara realitas dan manusia. Singkatnya, kita membayar untuk keuntungannya ... Oleh karena itu, saat menggunakan bahasa, sebagaimana kita harus memiliki kebutuhan, kita harus menyadari kekurangannya.

Sepertinya tidak ada alasan intrinsik mengapa setiap orang tidak seharusnya (aktualisasi diri). Rupanya setiap bayi memiliki kemungkinan untuk aktualisasi diri, tetapi sebagian besar membuatnya tersingkir dari mereka ... Saya pikir pria yang mengaktualisasikan diri bukan sebagai pria biasa dengan sesuatu yang ditambahkan, melainkan sebagai pria biasa dengan tidak ada yang diambil.

Seseorang dapat kembali ke keamanan atau maju menuju pertumbuhan.

Setiap orang, sebagian, adalah 'proyeknya sendiri' dan menjadikan dirinya sendiri.

Sifat manusia tidak seburuk yang diperkirakan.

Studi tentang spesimen yang lumpuh, kerdil, tidak dewasa, dan tidak sehat hanya dapat menghasilkan psikologi yang cacat dan filosofi yang cacat.

Tampaknya seolah-olah ada satu tujuan akhir bagi umat manusia, tujuan jauh yang diperjuangkan semua orang. Ini disebut berbagai oleh penulis yang berbeda aktualisasi diri, realisasi diri, integrasi, kesehatan psikologis, individuasi, otonomi, kreativitas, produktivitas, tetapi mereka semua setuju bahwa ini berarti menyadari potensi orang tersebut, yaitu menjadi sepenuhnya. manusia, segala sesuatu yang orang itu bisa.

Teori motivasi utama yang digunakan kebanyakan pria hanya dapat membawa mereka pada depresi dan sinisme.

Tertawakan apa yang Anda anggap sakral, dan tetap pegang itu sakral.

Tidak ada kesehatan psikologis yang mungkin kecuali perawatan penting dari orang tersebut diterima secara mendasar, dicintai dan dihormati oleh orang lain dan oleh dirinya sendiri.

Tidaklah normal untuk mengetahui apa yang kita inginkan. Ini adalah pencapaian psikologis yang langka dan sulit.

Untuk apa hidup? Hidup adalah untukmu.

Yang sakral adalah yang biasa ... itu dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seseorang, di tetangga, teman, dan keluarga seseorang, di halaman belakang rumah sendiri ... perjalanan mungkin merupakan pelarian dari menghadapi ketakutan - pelajaran ini bisa jadi mudah hilang. Mencari keajaiban di tempat lain bagi saya merupakan tanda ketidaktahuan yang pasti bahwa semuanya ajaib.

... Pelajaran besarnya adalah bahwa yang sakral itu biasa, bahwa itu dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seseorang, di tetangga, teman, dan keluarga, di halaman belakang seseorang.