Kutipan dari Achi T.M - Halaman 2

Silvi, lebih baik kamu mendesain baju yang lebih tertutup, kalau perlu baju muslimah. Itu lebih baik dari pada mengajarkan orang berbuat dosa dengan membuka aurat mereka.

Cara Allah mempersatukan dua insan dalam satu pernikahan tak pernah bisa diduga oleh manusia.

Dengan mengikuti petunjuk dari Allah, insya Allah bisa jadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Hati yang hidup akan membuat kita tergerak untuk maju. Orang yang tak pernah bergerak dalam hidupnya cumalah sekumpulan awan kelabu yang kehilangan hujan.

Kadang cinta itu beda tipis sama benci, tapi rasa sayang ngga pernah ketuker.

Karena memutuskan tali silaturrahmi itu bisa mempersulit rezeki dan mempersulit hidup kita.

Menutup aurat itu adalah salah satu ciri manusia modern.

Nazar alias janji kepada manusia saja harus ditepati, apalagi nazar kepada Allah. Wajib hukumnya menepati nazar kepada Allah. Apalagi jika nazar itu tidak melanggar perintah Allah.

Biarkan gerimis yang berbicara semua tentang kita dan kita menyimak. Tapi agak aneh….semua tentang kita? Berapa banyak memangnya kenangan yang sudah kita buat?

Keindahan itu adalah aurat, permata yang harus dijaga ya.

Memulia itu memang sulit, tapi jika dilakukan karena Allah, insya Allah pasti akan dimudahkan.

Pahlawan kan tidak boleh membuat orang lain sedih.

Saya jatuh cinta pada perempuan yang saya pikir jauh dari agama. Tapi saya berusaha menjaga hati saya, saya hanya mampu berdoa supaya Allah memberikan hidayah untuk perempuan itu agar dia jadi muslimah yang lebih taat.

Bu, insya Allah dalam islam semua hari baik untuk menikah. Nggak perlu pakai acara hitung-hitungan hari baik. Insya Allah semua baik.

Kalau belum menikah jangan gandeng-gandeng tangan begitu. Kan, belum muhrim.

Kalau saja hidup ini sebuah game, seharusnya bisa diulang dari awal.

Lakukan hal-hal yang menyenangkan bagimu. Insya allah, semua rasa sakit akan hilang dengan sendirinya.

Perbuatan maksiat itu seperti bom waktu. Dia kadang diabaikan, tapi sebenarnya sedang mempersiapkan diri untuk meledak.

Yang mengumpat kamu tak lebih baik dari kamu. Kamu juga jangan balas mengumpat.

Aku tidak akan pernah mau memutarnya, sejak dulu pandanganku selalu kepada kamu. Inilah caraku mencintai kamu.