Kutipan dari Akira Kurosawa - Halaman 2

Manusia berbagi masalah umum yang sama. Sebuah film hanya dapat dipahami jika menggambarkannya dengan benar.

Manusia itu jenius saat sedang bermimpi.

Menjadi seorang seniman berarti mencari, menemukan dan melihat realitas ini. Menjadi seniman berarti tidak pernah berpaling.

Meskipun manusia tidak mampu berbicara tentang diri mereka sendiri dengan kejujuran total, jauh lebih sulit untuk menghindari kebenaran sambil berpura-pura menjadi orang lain. Mereka sering mengungkapkan banyak hal tentang diri mereka dengan cara yang sangat lugas. Saya yakin saya melakukannya. Tidak ada yang lebih banyak berbicara tentang penciptanya daripada karya itu sendiri.

Peran dari artis adalah tidak berpaling.

Saya kira semua film saya memiliki tema yang sama. Namun, jika saya memikirkannya, satu-satunya tema yang dapat saya pikirkan adalah sebuah pertanyaan: Mengapa orang tidak bisa lebih bahagia bersama?

Saya suka karakter yang belum berbentuk. Ini mungkin karena, berapa pun usia saya, saya sendiri masih belum berbentuk.

Seseorang akan menjadi sosok yang jenius ketika dia memimpikan sesuatu.

Sesuatu yang harus Anda perhatikan adalah kenyataan bahwa skrip terbaik memiliki sangat sedikit bagian penjelasan. Menambahkan penjelasan ke bagian deskriptif dari sebuah skenario adalah jebakan paling berbahaya yang bisa Anda temui. Sangat mudah untuk menjelaskan keadaan psikologis suatu karakter pada saat tertentu, tetapi sangat sulit untuk mendeskripsikannya melalui nuansa aksi dan dialog yang halus. Padahal bukan tidak mungkin.

Sutradara film, atau haruskah saya katakan orang yang menciptakan sesuatu, sangat rakus dan mereka tidak akan pernah puas ... Itu sebabnya mereka bisa terus bekerja. Saya sudah bisa bekerja begitu lama karena saya pikir lain kali, saya akan membuat sesuatu yang baik.

Manusia itu jenius ketika dia bermimpi. Bermimpilah apa yang Anda mampu. Semakin keras Anda memimpikannya, semakin cepat itu akan menjadi kenyataan.