Kutipan dari Ali bin Abi Thalib - Halaman 3

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu.

Tidak ada gunanya seorang penolong yang selalu menghina atau teman yang selalu berburuk sangka.

Barangsiapa menyalakan api fitnah, maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.

Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari.

Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya.

Kesucian hati nurani seseorang sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.

Pekerjaan tangan yang paling sederhana sekalipun demi mempertahankan harga diri seseorang, jauh lebih utama daripada kekayaan yang disertai penyelewengan.

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan, tapi ilmu bertambah bila debelanjakan.

Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.

Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu.

Keberanian seseorang sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat.

Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat-tempat yang mencurigakan janganlah ia menyalahkan orang lain yang berburuk sangka kepadanya.

Selama kedudukan Anda baik, kekurangan Anda tertutup.

Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya.

Manusia adalah musuh bagi apa yang tidak dia ketahui.

Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit.

Sisihkan gelombang-gelombang kerisauan dengan kekuatan kesabaran dan keyakinan.

Tidak sepatutnya seseorang merasa aman tentang dua hal: kesehatan dan kekayaan.

Jangan sekali-kali merasa malu memberi walaupun sedikit, sebab tidak memberi sama sekali pasti lebih sedikit nilainya.

Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya.