Kutipan dari Alice Munro - Halaman 4

Menulis itu sulit, tetapi semakin banyak Anda menulis, dan menikmati apa yang Anda tulis, semakin baik.

Orang-orang memiliki pikiran yang lebih cepat mereka tidak miliki. Itu terjadi dalam hidup.

Orang-orang penasaran. Beberapa orang. ... Mereka akan mengumpulkan semuanya, mengetahui selama ini bahwa mereka mungkin salah. Anda melihat mereka berkeliling dengan buku catatan, mengikis tanah dari batu nisan, membaca mikrofilm, hanya dengan harapan melihat tetesan ini tepat waktu, membuat koneksi, menyelamatkan satu hal dari sampah.

Orang-orang yang percaya pada mukjizat tidak membuat keributan ketika mereka benar-benar menemukan mukjizat

Pecinta. Bukanlah sebuah kata yang lembut, seperti yang orang pikir, namun kejam dan menyedihkan.

Percakapan ciuman. Halus, asyik, tidak takut, berubah.

Saya benar-benar berharap ini akan membuat orang melihat cerita pendek sebagai seni yang penting, bukan hanya sesuatu yang Anda mainkan sampai Anda mendapatkan novel.

Saya dibesarkan untuk percaya bahwa hal terburuk yang dapat Anda lakukan adalah 'minta perhatian pada diri Anda sendiri,' atau 'berpikir bahwa Anda pintar.'

Saya duduk menyaksikan ombak lautan coklat di negara kering yang naik ke kaki bukit dan saya menangis dengan monoton, mabuk laut. Hidup ini tidak seperti kisah ironis redup yang saya suka baca, itu seperti serial siang hari di televisi. Banalitas akan membuat Anda menangis sama seperti hal lainnya.

Saya ingin cerita saya menjadi sesuatu tentang kehidupan yang menyebabkan orang mengatakan, bukan, oh, bukankah itu benar, tetapi untuk merasakan semacam hadiah dari tulisan itu, dan itu tidak berarti bahwa itu harus bahagia berakhir atau apa pun, tetapi hanya semua yang diceritakan dalam cerita menggerakkan pembaca sedemikian rupa sehingga Anda merasa Anda adalah orang yang berbeda ketika Anda selesai.

Saya ingin pembaca merasakan sesuatu yang mencengangkan. Bukan 'apa yang terjadi,' tetapi cara segalanya terjadi. Fiksi cerita pendek yang panjang ini memberikan yang terbaik bagi saya.

Saya kagum dengan orang-orang yang ditangkap dan diculik, dan yang menyadari bahwa di dunia yang aneh, para penculiknya, mereka memiliki nilai yang sama sekali tidak berhubungan dengan apa pun yang mereka ketahui tentang diri mereka.

Saya melihat bagaimana bentuk-bentuk cinta dapat dipertahankan dengan orang yang dikutuk tetapi dengan cinta sebenarnya diukur dan didisiplinkan, karena Anda harus bertahan hidup. Itu bisa dilakukan secara diam-diam sehingga objek perawatan seperti itu tidak akan curiga, lebih dari dia akan curiga hukuman mati itu sendiri.

Saya membaca buku berjudul The Art of Loving. Banyak hal yang tampak jelas ketika saya membacanya tetapi setelah itu saya kembali menjadi kurang lebih sama.

Saya tahu suatu hari saya akan terkenal. Itu karena saya tinggal di kota yang sangat kecil dan tidak ada yang suka melakukan hal yang sama yang saya lakukan, seperti menulis.

Saya tidak bisa bermain jembatan. Saya tidak bermain tenis. Semua hal yang dipelajari orang, dan saya kagumi, sepertinya belum ada waktu. Tapi yang ada waktu adalah melihat keluar jendela.

Saya tidak pernah memiliki masalah dengan menemukan materi. Saya menunggu sampai muncul, dan selalu muncul. Itu berurusan dengan materi yang saya dibanjiri dengan yang menimbulkan masalah.

Saya tidak pernah menyimpan buku harian. Saya hanya ingat banyak dan lebih egois daripada kebanyakan orang.

Sekarang saya tidak lagi percaya bahwa rahasia orang didefinisikan dan dapat dikomunikasikan, atau perasaan mereka sepenuhnya dan mudah dikenali.

Sekarang setelah kupikir-pikir, dia tampak hebat. Saya berharap telah bertemu dengannya di tempat lain. Saya berharap saya menghargainya karena dia pantas. Saya berharap semuanya berjalan berbeda.