Kutipan dari Anggun Prameswari - Halaman 2

Makanya, ketika lo patah hati, energi cinta lo berubah bentuk, sama besarnya, menjadi kekecewaan, kebencian, kemarahan. Tapi, nggak mungkin menghapusnya.

Manusia itu sebenarnya hanya anak-anak, dengan bumi sebagai ibunya dan langit ayahnya.

Rumah adalah tempat kau titipkan hatimu agar kau ada alasan untuk pulang.

Harga yang pantas dibayar untuk lelaki yang tak mencintaimu adalah meninggalkannya.

Mencintai seseorang membuatmu kuat,sekaligus lemah pada saat yang bersamaan.

Mungkin kita sama-sama jatuh cinta. Atau sama-sama terluka. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.

Itulah ibu. Selalu memikirkan anaknya di mana saja.

Kamu bukan superman yang bisa menolong semua orang. Kamu manusia. Sama seperti aku.

Orang dewasa banyak berpikir dan tenggelam dalam bicara, padahal mendengar jauh lebih penting.

Orang lain akan mencintaimu persis seperti caramu mencintai diri sendiri.

Setiap orang sejatinya sendiri. Saat kita tak tahu lagi harus mengandalkan siapa, satu-satunya yang kita punya hanya diri sendiri.

Siapa yang butuh romantis, jika kau menemukan kepingan terakhir yang menggenapi hatimu?

Cinta itu energi, Seren. Lo nggak bisa menciptakan cinta di hati lo, sama seperti lo nggak bisa menghancurkannya.

Cinta seharusnya buta warna, tak bisa membedakan rona.

Energi itu berubah bentuk. Dikonversi. Perasaan itu dikonversi, dong.

Hati setiap orang pasti berisi cinta.

Karena Cinta Tidak Menyakiti.

Karena menikah itu untuk bahagia. Dua orang yang saling cinta, pasti akhirnya akan menikah. Dengan begitu, mereka akan lebih bahagia.

Kita nggak mungkin sama-sama lagi. Kalau kamu menyimpannya, kamu akan lebih lama lagi memelihara harapan kalau kita sama-sama lagi.

Menikah itu bukan sekedar baju pengantin. Menikah itu penyatuan dua hal yang berbeda.