Kutipan dari Aqessa Aninda - Halaman 6

Kebahagiaan itu kita sendiri yang cari, tidak bergantung pada orang lain.

Kenangan jangan dihilangkan. Disimpan aja di kotak rapat-rapat. Dibuka seperlunya.

Kenapa penyesalan itu selalu menyisakan sesuatu yang kayaknya besaaar banget, mengganjal di dalam rongga dada ya, Mas?" tanya Kinan retorik.

Ketenaran di social media bukan segalanya.

Makanya, sabunan pakai sabun cuci piring. Ampuh untuk mengatasi lemak-lemak sisa makanan yang membandel.

Mau sampai kapan menunggu orang yang kita suka, suka balik sama kita kalau dia sendiri nggak tahu ketertarikan kita sama dia?

Orang tuh kalo sayang sama orang, disayang-sayang, dirayu-rayu biar mau sama lo.

Sahabatan itu cerminan diri sendiri.

Sekarang bijak banget sih? Emang harus patah hati dulu biar bisa bijak ya?

Suka mah suka aja. Nggak usah mikirin alisnya kayak gimana.

Terlalu banyak orang berpikiran sempit di dunia ini.

Tuhan nggak ngasih cobaan kalau hambanya nggak bisa lewati.

Untuk mereka yang sedang berjuang menerima, memenangkan, memaafkan, dan berdamai dengan diri sendiri.

Kadang kita terlalu sibuk mengurusi diri sendiri, sampai lupa apa yang telah kita lewatkan.

Kalo orang cantik mah, mau kayak apa juga tetap aja cantik.

Lagian apa sih bedanya tahun baru? Hidup juga berputar gitu-gitu aja. Bikin perubahan di tengah tahun atau akhir tahun juga nggak ada bedanya, kan?

Nilai sebuah traveling itu bukan seberapa jauh pergi atau seberapa bagus tempat yang dituju. Tapi seberapa banyak nemuin hal baru yang berkesan.

Tau cara ngelumerin es batu? Ya taruh di tempat yang hangat. Bukan dilawan pakai benda keras atau angin, nanti malah hancur. Sama kayak hati yang dingin dan keras, harus dengan perbuatan yang hangat buat meluluhkannya.

Untuk apa gue berharap sama orang yang nggak menghargai perasaan gue?

Bisakah dua orang yang terluka saling mengobati? Bukankah justru perlahan saling menorehkan luka yang lain lagi?