Kutipan dari Arumi E. - Halaman 2

Pemuda muslim dan gadis muslimah yang sudah cukup umur dan saling menyukai sebaiknya memang segera menikah.

Laki-laki baik tidak akan mencundangi perempuan yang disukainya dengan status tidak jelas.

Lalu apa salahnya seorang sahabat mengantar sahabatnya pulang?

Orang dengan mental rasis masih ada di era kapan pun.

Jangan pernah mabuk! Jika kau mabuk, kau bisa kehilangan akal sehatmu.

Hidup ini sesungguhnya indah, andaikan semua orang sebahagia ini, bebas dari rasa benci dan saling curiga, meluapkan rasa ingin berbagi kasih.

Kami memang mau bikin kejutan buat kamu. Supaya kamu sadar, kami semua selalu sayang kamu. Jadi, apa pun yang kamu alami, jangan bikin kamu putus asa. Kami akan selalu ada di sampingmu, mendukungmu, membelamu dan menyelamatkanmu.

Kehidupan diproyek keras. Mirip hukum rimba. Siapa yang kuat itu yang bertahan.

Sebagai anak muda bangsa ini, sudah seharusnya kita memahami budaya kita sendiri. Jangan banggain negara lain terus.

Apa salahnya punya ibu sakit jiwa? Itu bukan kesalahan. Itu kekurangan yang harusnya mendapat simpati kita.

Bos harus lebih nyaman daripada anak buah.

Kamu ini aneh. Nggak sopan banget. Mudah sekali tersinggung.

Kamu jangan terlalu posesif dong. Sekali-kali cewek itu butuh waktu khusus buat menggosipkan banyak hal yang cowok nggak perlu tahu.

Siapa yang tak berduka kehilangan bapak yang selama ini menjadi pelindung dan pemberi nafkah utama keluarga?

Tak ada yang bisa menolak takdir. Pada saat dua insan dipertemukan kembali.

Terbiasa berselimut sepi, lalu ada kamu yang perlahan menghangatkan hati.

Zaman sekarang ini, tak ada yang bisa menebak kriminal semacam apa yang berkeliaran di jalanan. Sangat tak bijak membiarkan seorang anak kecil berjalan sendirian.

Berteman boleh, tapi jangan lebih dari itu. Ingat ya, jangan melakukan hal yang bisa menimbulkan fitnah.

Ibu nggak harus menjelaskan. Aku cuma heran saja. Karena kalau aku, aku nggak bakal bisa melupakan Ayah.

Ibu tahu, tidak bisa disamakan antara ditinggal pergi orangtua untuk selamanya, dengan menghadapi perpisahan orangtua. tapi, bagi seorang anak, sama-sama menyakitkan.