Kutipan dari Bernard Batubara - Halaman 9

Haruskah genap untuk menjadi lengkap? Mengapa ganjil tidak bisa memenuhi?

Kami ditakdirkan untuk tidak bersama. Walau kami mungkin bisa saling cinta.

Kami, para perempuan yang telah mati sebagai manusia dan tetap hidup sebagai pohon, mempunyai cinta yang tidak mampu diukur oleh lelaki mana pun di dunia.

Kapankah cinta tidak membuatmu gila?. Jika kau belum gila karena cinta, kau masih memberi hatim dengan setengah-setengah.

Kata-kata yang indah tidak selamanya berasal dari perasaan bahagia.

Kau tidak bisa menikmati hidup jika terus lari dari masalah.

Kenapa ada orang yang bersikeras mencintai orang yang dicintainya? Mungkin karena orang itu bebal saja.

Kesempurnaan terbentuk dari hal-hal yang tidak sempurna.

Klien yang banyak mau tapi tidak paham strategi, rasanya mau kukasih makan bekatul.

Mengapa Tuhan menakdirkan si A dan si B tidak bersama, tetapi memberi mereka kesempatan dan kemungkinan untuk saling jatuh cintah?

Mereka adalah penggalan-penggalan kecemasan dan kesedihan yang saya rasakan. Fragmen-fragmen perasaan aktual yang saya rasa harus segera saya salurkan agar tidak tinggal terlalu lama di hati saya.

Meski hanya sementara, sebentar, kebahagiaan tetaplah kebahagiaan. Seperti sesuatu yang kamu rasakan saat menonton film atau sesuatu yang kurasakan saat memotret. Perasaan tersebut mungkin hanya sementara. Namun, tetap saja hal yang sementara itu adalah sesuatu yang nyata adanya. Kebahagiaan kita hanya sementara. Kebahagiaan kita hanya sebentar.

Oh ya, kau harus tahu lelaki sejati tidak pernah minum dari sedotan. Jadi saya meneguknya langsung dari bibir gelas.

Seburuk apa pun nasih menimpamu, harapan tak pernah lenyap.

Siapa di dunia ini yang bisa mengendalikan hati? Tidak ada. Tidak mungkin ada.

Tidak ada yang namanya kebetulan.

Tuhan menciptakan otak manusia begitu mudah melupakan hal yang indah, tetapi begitu sulit untuk sedikit saja melupakan masalah.

Untuk apa membebani hati kepada orang yang tidak menginginkannya?

Yang tua selalu mau permintaannya dituruti dan tidak pernah menerima jika dibantah, meski mereka tahu sebenarnya mereka salah.

Berarti Bu Guru juga malaikat, ya? Bu Guru sudah menolong Lou. Waktu di rumah sakit, Lou cuma ingin dengar cerita tentang malaikat. Tapi Bu Guru enggak datang ke rumah sakit. Jadi Lou cuma bisa bikin gambar malaikat. Lou sembuh karena ngebayangin malaikat terus. Itu semua karena Bu Guru.