Kutipan dari Deassy M. Destiani - Halaman 2

Jangan pernah mengasihani diri sendiri karena akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan.

Jadi, buat kamu yang belum menemukan cinta, mungkin di suatu tempat kebaikan yang tidak kamu sadari itu justru bisa membuat orang lain jatuh cinta.

Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.

Bagian terpenting adalah tidak mementingkan diri sendiri. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan, orang akan melupakan apa yang kamu lakukan, tetapi orang tidak akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Belajar bagaikan cermin dapat melihat keadaan sebenarnya.

Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelak. Semuanya adalah rangkaian proses.

Sering kita mendengar, kita tidak akan menjadi orang besar jika tidak berani berpikir besar. Menjadi orang besar, mulailah dengan sebuah langkah kecil bernama " bekerja sepenuh hati "

Mengembangkan cinta kasih sayang harus disertai dengan kebijaksanaan.

Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Jika kamu sering merasa cukup, tidak minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan pernah merasa sedih.

Kamu dapat memanggil malaikatmu, ibu.

Keangkuhan hatisering tidak mampu membebaskan diri dari segala benih kebusukan dan kemunafikan.

Keuntungan dari sebuah tantangan adalah semakin cerdas, tabah, dan kompeten.

Rintik hujan selalu membuat saya terharu.

Tak perlu malu dengan kesalahan di masa lalu, jangan pula patah semangat saat kegagalan mendera. Sebab, dibalik itu semua kita pasti belajar sesuatu.

Anggaplah sebagai suatu kebanggan, bila kamu jatuh dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan.

Jadi bersikaplah sabar, telaten dan dengarkan apa yang mereka mau bukan yang kita mau.

Jangan permainkan harapan orang lain. Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.

Karena kasih sayang harus ditunjukan dan diperlihatkan, bukan hanya kata-kata dan pikiran kita saja.

Orang lebih memerlukan kehadiran, perhatian dan kepedulian.