Kutipan dari Dwitasari - Halaman 2

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Dwitasari. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Dwitasari

Dwitasari

Penulis dari Indonesia

1994 -

Menampilkan 21 - 40 dari 83 kutipan

Aku dan dia pernah membangun mimpi bersama. Kami akan mewujudkan mimpi itu bersama juga, kan? Iya, seharusnya.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Dialah matahari yang menghapus mendungku selama ini.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Kamu itu spesial. Yang harus kamu lakukan adalah merasa spesial dan nggak minder sama kata orang lain, got it?

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Tak ada kehangatan dalam pelukan ini, entah mungkin karena hatiku ikut menjadi dingin ketika wanita yang kucintai ini kembali bercerita tentang pria lain.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Hal yang kukhawatirkan memang terjadi. Perkenalan kami begitu singkat, tapi kenangan begitu mudah melekat. Dan, kenangan itu muncul sewaktu-waktu, seperti pagi ini misalnya.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Kita terlalu egois untuk menyatakan perasaan, sama-sama bertahan dengan anggapan masing-masing, dan nggak tahu yang sebenarnya terjadi.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Tak banyak orang yang tahu mengenai persahabatan kami. Persahabatan? Aku bahkan tak tahu dia menganggapku apa. Mungkin teman, mungkin juga hanya pendengar dan penonton drama kehidupannya.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Ini munafik. Sungguh. Aku berusaha membuatnya merasa bahwa segalanya baik-baik saja meskipun yang kurasakan saat ini adalah perasaan yng bahkan kata pun tak mampu mendeskripsikannya.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

It’s okay, yang pertama selalu full of shit, kok. Itulah makanya lebih baik kita menikah dengan cinta terakhir daripada cinta pertama.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Setiap hati selalu menyimpan sebuah nama.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Kalau pulang untuk melihat seseorang yang sudah pergi, apa tetap menyenangkan?

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Mungkin ini cinta atau ketertarikan sesaat. Aku tak tahu. Aku hanya merasa menemukan sosok yang berbeda. Laki-laki yang tidak seperti ayahku. Laki-laki yang bersusah payah demi melindungi perempuan.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Aku udah bilang, kalau ada apa-apa jangan lari ke alkohol, lari ke aku aja. Pacarmu kenapa lagi?

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Apa yang lebih sakit daripada ditinggalkan seseorang yang paling kau sayang?

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Aku berusah agar tangisku tidak pecah. Sebenarnya, dadaku begitu sesak.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Kurasa tak ada yang perlu lagi untuk dijelaskan. Seberapa panjang kata yang kulontarkan belum tentu membuatnya paham. Aku diam.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Aku selalu jadi pendengar yang baik, juga penonton yang tak banyak mengeluh.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Aku tak tahu bagaimana perasaannya terhadapku. Aku tak boleh tergesa-gesa menyebut segalanya adalah cinta. Cinta bukan sepaket perkenalan yang terbentuk tanpa proses. Semua harus butuh proses. Tapi, bukankah aku dan dia memang sedang dalam proses?

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Dia datang pada saat yang tepat, saat hatiku hampir terkunci rapat. Aku memang sedang membutuhkan laki-laki humoris yang tak akan lagi membuatku menangis. Sosok itu kutemukan dalam dirinya.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Ah, orang yang pernah membuatmu tertawa paling kencang adalah orang yang akan membuatmu menangis paling kencang.

Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam

Kutipan-kutipan dari Dwitasari di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka