Kutipan dari George Eliot - Halaman 24

Pengalaman manusia biasanya bersifat paradoks.

Pengetahuan perlahan-lahan membangun ketidaktahuan dalam satu jam.

Perasaan manusia bagaikan sungai besar yang memberkati bumi: ia tidak menunggu keindahan - ia mengalir dengan kekuatan yang tak tertahankan dan membawa keindahan bersamanya.

Pikiran yang terlalu siap pada penghinaan dan penghinaan, boleh saya katakan, seperti kepalan tangan yang dapat memberi pukulan, tetapi tertutup dari menerima dan menahan yang seharusnya berharga.

Saya dengan mudah tenggelam ke dalam hanya penyerapan dari apa yang telah dilakukan pikiran lain, dan harus menyukai seluruh hidup untuk itu saja.

Saya suka kata-kata; itu adalah tali pengikat, busur, tongkat yang melengkapi gimnasium pikiran.

Sebagian besar dari kita yang beralih ke topik apa pun yang kita sukai ingat suatu pagi atau sore hari ketika kita duduk di bangku tinggi untuk mengecilkan volume yang belum dicoba, atau duduk dengan bibir terbuka mendengarkan pembicara baru, atau karena kekurangan buku mulai mendengarkan ke suara-suara di dalam, sebagai awal cinta kita yang bisa dilacak.

Seorang teman adalah seseorang yang kepadanya seseorang dapat mencurahkan isi hatinya, sekam dan biji-bijiannya bersama-sama, mengetahui bahwa tangan yang lembut akan mengambil dan menyaringnya, menyimpan apa yang pantas disimpan, dan dengan nafas kebaikan, meniup sisanya.

Seringkali terjadi bahwa orang lain mengukur kita dengan diri kita di masa lalu sementara kita melihat kembali diri itu dengan campuran rasa jijik dan kesedihan.

Takut pemeriksaan proposisi apa pun tampak bagi saya kelumpuhan intelektual dan moral yang akan pernah menghalangi pemahaman yang kuat dari substansi apapun.

Tidak akan pernah hujan bunga mawar: ketika kita ingin memiliki lebih banyak mawar kita harus menanam lebih banyak pohon.

Dalam perjalanan saya sering membentuk diri saya untuk kemalasan Dan mengambil kesenangan orang bodoh

Saya terbuka untuk keyakinan dalam semua hal kecuali makan malam dan hutang. Saya berpendapat bahwa yang satu harus dimakan dan yang lainnya dibayar.