Kutipan dari Jerinx

Petiklah bulan, jadikan ia cahaya sahaja di malam laknat para pendosa. Sepi ini tanpa nama, dingin namun bermakna.

Kendarai sepi, rajai mimpi. Selamat tidur raja dan ratu malam, pemikir besar dan pengubah dunia. Simpan api mu untuk esok yang lebih besar.

Ketika kita menyampaikan sesuatu dengan musik, itu tidak terdengar seperti seorang guru yang berbicara di depan kelas.

Meski dunia remukan hatimu, mawar itu tak pernah lepas dari genggamanmu. Satu cinta untuk dunia yang keji.

Dendam adalah penjara. Cinta adalah anugrah. Kamu adalah anugrah yang terpenjara.

Ketidaksempurnaan membuat ia sempurna. Kekurangan membuat ia berkecukupan. Hanya kesetiaan yang akan membunuhnya.

Engkau diam, penuh dendam, tersudut tak terdengar. Dalam perih, angkat wajah walaupun tak bermahkota.

Semerbak rindu kuasai udara panas ini, senja pun ikut berdebar menanti berita mu tentang perang dan cinta.

Jejak rindumu memukul mundur ruang & waktu, dan ketika jelita adalah gerhana, kau sandarkan mimpi pada belati.

Dan kita berteduh dibawah mimpi besar, jika cinta itu ada untuk semua manusia.

Buai angin senja ingatkan ia akan air mata yang mengering dan dendam meraksasa.

Sejuta merpati tak akan pernah terbang bila tidak mau belajar tebang, berjuta bintang tidak pernah bersinar jika setiap saat selalu siang.

Menarik jangkar, arungi badai di samudra mimpi. Semoga pilu mu temukan dermaga.

Tak ada yang memiliki malam sepekat ini selain dirimu. Bersabarlah. Cahaya itu ada.

Setiap genre musik punya kharismanya sendiri, selama ia tak berpandu pada grafik popularitas dan matematika belaka.

Generasi kita dijejali mall, diracuni infotainment, sinetron dan hiburan-hiburan plastik nihil pesan. Menjadi palsu adalah 'cool'.

Rampaslah pagi, ia milikmu. Dan katakan pada malam, gelapnya tak kan berarti. Ia sudah mati.

Sebarkan pupuk agar keyakinan Anda tumbuh subur. Maka dengan sendirinya keraguan akan mati kekeringan.

Kita hidup di bumi ini tidak harus menjadi atau merasa paling bermoral, paling beriman, paling suci. Semua manusia itu sama.

Opini yang dibangun berdasar prasangka tanpa fakta adalah awal dari berakhirnya sebuah kebenaran.