Kutipan dari Ken Terate

Matahari tidak akan batal terbit hanya karena kamu enggan menghadapi hari esok.

Kau akan berhenti mengeluh tak punya sepatu ketika kau bertemu seseorang yang tak punya kaki.

Cowok itu seperti bus kota, berlalu satu, datang yang berikutnya. Nggak cuma satu tapi banyak bus berikutnya.

Aku tahu mengapa mereka menamakannya cinta segitiga. Karena segitiga punya sudut-sudut tajam yang menyakitkan.

Perpisahan memang dibuat untuk menjadikan pertemuan kembali terasa indah sekali.

Semua orang pernah gagal. Sebagian menyerah, sebagian bangkit kembali. Maka ada pecundang, ada pemenang.

Selama kamu punya sahabat yang hebat, semua akan baik-baik saja.

Tak seharusnya persahabatan itu mengekang.

Hidup ibarat makan kacang atom, kita nggak pernah tahu kapan dapat kacang yang enak atau yang tengik.

Pantas saja banyak orang ingin jatuh cinta atau punya pacar. Mengetahui ada orang menunggumu saja sudah sangat menyenangkan.

Begitu aneh bukan, kadang-kadang hidup ini seperti puzzle, yang klik di saat yang tepat. Sedihnya, kadang setelah potongan itu klik, kita tahu gambar puzzle itu sama sekali tidak menyenangkan.

Kalau diam itu emas, bicara itu emas dua puluh empat karat.

Banyak orang iseng di internet, mulai dari yang kenalan, ngajak arisan, ngajak bisnis sampai menawarkan hadiah –padahal penipuan. Kita harus waspada. Bedakan mana yang iseng, mana yang sungguhan. Kita juga boleh ikutan iseng, mana yang sungguhan.

Kekangan apa pun wujudnya tidak pernah menyenangkan.

Buka lebar-lebar telinga kalian, lihat sekeliling dengan saksama! Banyak sekali orang yang membutuhkan kepedulian kalian, secuil saja. Kalian adalah generasi masa depan, terpelajar, harapan masa depan.

Buku adalah jendela dunia yang bisa membawa anak-anak di desa terpencil ke berbagai tempat.

Aku baru tahu kalau kita butuh latihan untuk berkata tidak. Aku masih sulit mengatakannya, padahal aku sudah latihan sejak bayi.

Hidup memang begitu. Selalu kacau di detik-detik terakhir.

Jadilah dirimu sendiri saja, ikut tren kalau buat kita nggak nyaman malah justru merusak suasana.

Jangan melantur. Satu burung di tangan lebih baik daripada dua burung di udara. Ngapain kita mengejar sesuatu yang tak mungkin kita dapat padahal kita bisa memanfaatkan apa yang kita punya.