Kutipan dari Kezia Evi Wiadji - Halaman 4

Ini pekerjaan orang iseng. Nggak bahaya tapi ngeselin.

Jika harus memilih, siapa yang akan ia pilih?

Kalau kamu terus menyangkal, maka hubungan kita tidak akan pernah membaik.

Kamu bilang cinta padaku, tapi tidak pernah bertanya apakah aku juga merasakan hal yang sama, kan.

Kamu masih muda. Ngapain juga suka sama bapak-bapak.

Kamu yakin nggak ada perasaan apa-apa ke dia?

Kenapa harus pakai lapor sih? Emang kamu pernah lapor setiap kali pergi sama pacarmu? Jadi, nggak ada keharusan aku lapor setiap kali jalan dengan siapa pun.

Langit tampak suram, sesuram hatinya saat ini.

Lebih baik gendut tapi sehat daripada cacingan kayak kamu!

Lo nggak takut break? Kalau ada cowok lain yang ngegaet dia gimana?

Namanya cinta, yang mengatur bukanlah otak, melainkan hati.

Sally, kita semua membutuhkan waktu. Aku, kamu dan Ivy.

Seharusnya ia lebih memperhatikan keadaan gadis itu dan bukannya memperhatikan emosinya.

Sudah hal biasa jika anggota keluarga kalau menyuruh sesuatu selalu memakai tambahan kata ‘cepetan’.

Suka-suka aku dong. Uang-uangku sendiri. Aku nggak minta kamu!

Ternyata, ada celah dalam segala sesuatu, begitulah cahaya masuk.

Tidak ada yang perlu dirahasiakan lagi, kecuali satu : perasaannya.

Untuk peristiwa bahagia seperti pernikahan, jika ada seorang anggota keluarga terlewat diundang, maka bisa jadi perang dunia keempat atau kelima pecah seketika.

Untuk standar orang yang nggak diapelin pacarnya, kamu kelihatan hepi banget.

Kadang-kadang, menyukai seseorang tidak harus dengan alasan detail. Kita melihat seseorang dan rasa suka itu datang dengan sendirinya. Tiba-tiba. Bahkan mengagetkan. Sesederhana itu.