Kutipan dari Pramoedya Ananta Toer - Halaman 5

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Pramoedya Ananta Toer. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

Penulis dari Indonesia

1925 - 2006

Menampilkan 81 - 100 dari 437 kutipan

Seorang pelayan wanita menghidangkan susu coklat dan kue. Dan pelayan itu tidak datang merangkak-rangkak seperti pada majikan Pribumi. Malah dia melihat padaku seperti menyatakan keheranan. Tak mungkin yang demikian terjadi pada majikan Pribumi: dia harus menunduk, menunduk terus. Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain.

Sumber: Bumi Manusia

Gairah kerja adalah pertanda daya hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut.

Sumber: Rumah Kaca (1988)

Juga jangan jadi kriminil dalam percintaan - yang menaklukan wanita dengan gemerincing ringgit, kilau harta dan pangkat. Lelaki belakangan ini adalah juga kriminil, sedang perempuan yang tertaklukan hanya pelacur.

Sumber: Bumi Manusia

Dan sejak itu pula ia praktekan tafsiran bahwa kehormatan berarti uang.

Sumber: Larasati

Kadang-kadang memang terasa olehnya bahwa heroisme dan patriotisme wanita di jaman revolusi ini terletak pada kepalangmerahan saja! Tapi ia tak akan meninggalkan kejujurannya. Ia cintai kejujurannya. Dan ia yakin melalui kejujurannya ia pun dapat berbakti kepada revolusi. Ia merasa dirinya pejuang, berjuang dengan caranya sendiri.

Sumber: Larasati

Semua yang terjadi di kolong langit ini adalah urusan setiap orang yang berfikir.

Sumber: Anak semua bangsa

Ada yang membunuh. Ada yang dibunuh. Ada peraturan. Ada undang-undang. Ada pembesar, polisi, dan militer. Hanya satu yang tidak ada: keadilan.

Sumber: Larasati

Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan. Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri. Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti. Barangkali pada titik inilah kita berpisah.

Sumber: Arus Balik (1995)

Mengapa yang tidak setuju tak dapat mengekang nafsu menghina? Antara kita sendiri, kalau hanya hendak menghina pun tidak semua bisa berdiri sama tinggi. Penghinaan yang bodoh hanya akan memukul diri sendiri.

Saya adalah seorang anak Renaisans. Karenanya, saya percaya kebaikan dan keadilan. Saya adalah manusia yang baik karena saya menginginkannya, bukan karena agama, undang-undang, atau paksaan. Itu adalah pengertian yang humanis. Saya ingin dianggap manusia baik karena keinginan saya, karena nurani saya, bukan karena sesuatu dari luar.

Sumber: Aku Ingin Lihat Semua Ini Berakhir

Saya mengharapkan bahwa apa yang dibaca dalam tulisan saya akan memberikan kekuatan pada pembaca saya, memberikan kekuatan untuk tepat berpihak pada yang benar, pada yang adil, pada yang indah. Saya berharap bahwa pembaca-pembaca di Indonesia, setelah membaca buku saya, menjadi berani, merasa dikuatkan. Dan kalau itu terjadi, saya mengangggap tulisan saya berhasil. itu adalah suatu kehormatan bagi seorang pengarang, terutama bagi saya. Lebih berani. berani. lebih berani.

Sumber: Aku Ingin Lihat Semua Ini Berakhir

Tetapi manusia pun bisa mengusahakan lahirnya syarat-syarat baru, kenyataan baru, dan tidak hanya berenang diantara kenyataan-kenyataan yang telah tersedia.

Sumber: Minke

Hanya orang dan binatang bodoh saja yang kena cambuk.

Sumber: Gadis Pantai (1962)

Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai setengah pekerjaan sudah selesai, kata pepatah.

Sumber: Van Heutsz

Maksudnya adalah bahwa Indonesia tidak pernah betul-betul merdeka? Tidak pernah sampai sekarang. Sekarang Globalisme berkuasa. Semua dijadikan barang dagangan, bahkan juga politik, partai, dan manusia. Semua dipandang sebagai barang dagangan.

Sumber: Saya Ingin Lihat Semua Ini berakhir (2008)

Mereka bertengkar ramai dalam bahasa yang bagiku sama asingnya dengan bahasa nasib manusia.

Sumber: Jejak Langkah (1985)

Apa bisa diharapkan dari mereka yang hanya bercita-cita jadi pejabat negeri, sebagai apapun, yang hidupnya hanya penantian datangnya gaji?

Sumber: Minke

Arwah-arwah buruh menggiring hujan air mata, mata mereka menyeret banjir

Sumber: Puisi Untuk Ayah

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan.

Sumber: Rasialisme Anti-Tiong Hoa dan Percobaan Menjawabnya: 22 Oktober 1998

Aku boleh seorang pelacur! Aku boleh seorang sampah masyarakat! Aku seorang bintang film gagal! Tapi beradat! Tidak. Aku juga punya tanah air. Aku Larasati, bintang ara. Sedang sebutan Miss pun aku tak pernah pakai. Ara! Cukup Ara. Mengapa mesti dengan Miss? Sebutan itu akan membuat aku berkulit putih. Apakah sebutan itu tantangan kaum pria, kalau aku milik siapa saja?

Sumber: Larasati

Kutipan-kutipan dari Pramoedya Ananta Toer di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka