Kutipan dari Rhoma Irama

Siksa derita dan seribu bahagia terpendam dalam misteri cinta, banyak manusia yang dibuai dan dilanda tanpa tahu hakikinya cinta.

Karena dari omongan bisa menimbulkan salah paham, Karena dari omongan bisa menimbulkan keributan, Lidah senjata utama bagi keselamatan Anda, Pandai-pandailah menjaga lidahmu kala berbicara.

Dunia hanyalah persinggahan dari sebuah perjalanan panjang, Dunia bukanlah tujuan namun hanya ladang tempat bertanam.

Jangan kau sia-sia kan segala karunia Tuhan, kita dilebihkan dengan akal dan pikiran,, Jangan kau campurkan yang benar dan kebatilan, katakanlah yang benar walau pahit kau rasakan.

Terkadang harta membuat orang lupa merasa tinggi hati dan berkuasa, Namun tak disadari harta yang digenggamnya Itu hanya amanat yang kuasa,, Maka berhati-hatilah dengan harta.

Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya; Begadang boleh saja, kalau ada perlunya.

Seribu satu macam cara orang mencari makan Dari menjual koran sampai menjual kehormatan.

Badai dan gelombang yang datang merintang Tak 'kan merubah haluan cita-cita.

Roda kehidupan dunia berputar Mewarnai nasib manusia.

Minuman Keras Miras Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan.

Padamu nakhoda kutambatkan cinta Bawalah daku ke pulau bahagia.

Derajat manusia di sisi Tuhannya Bukan karena hartanya.

Buat apa berlimpah kalau jadi bencana Sedikit pun jadilah asal membawa berkah.

Seribu satu macam itu bidang pekerjaan Dari jadi pengamen sampai jadi seorang presiden.

Bukan pula dukun tempat kau menghiba Bukan kuburan tempat memohon doa Tiada keramat yang ampuh di dunia Selain dari doa ibumu jua.

Saya tidak mau diadu domba dengan Gus Dur. Gus Dur adalah kyai saya, sahabat saya, dan guru saya.

Darah muda darahnya para remaja Yang selalu merasa gagah Tak pernah mau mengalah.

Menunjukkan jalan kebenaran, Bernasihat penuh kesabaran.

Bila ada kedhaliman atas suatu bangsa murka Tuhan pasti datang sebagai pembalasan,, Banyak sudah bangsa-bangsa yang dihancurkan Tuhan sebaiknya itu semua dijadikan pedoman.

Selagi masih ada kesempatan tobatlah dan beriman, Bila nyawa sudah di kerongkongan tertolak penyesalan.