Kutipan dari Robert Louis Stevenson - Halaman 2

Ketika saya tumbuh di tanah lelaki saya akan sangat bangga dan hebat. Dan katakan pada cewek dan cowok lain untuk tidak ikut campur dengan mainanku.

Ketika tiba giliran saya untuk meletakkan senjata saya, saya akan melakukannya dengan rasa syukur dan kelelahan, dan apa pun takdir saya setelah itu, saya akan senang berbaring dengan ayah saya sebagai penghormatan. Setidaknya itu manusiawi, jika bukan ilahi.

Kita hidup dalam skala menaik ketika kita hidup bahagia, satu hal mengarah ke hal lain dalam rangkaian tanpa akhir.

Membuat ide moralitas kita berpusat pada tindakan terlarang berarti menajiskan imajinasi dan memasukkan ke dalam penilaian kita tentang sesama manusia suatu elemen rahasia semangat.

Menjadi diri kita yang sekarang, dan menjadi apa yang kita mampu, adalah satu-satunya tujuan hidup.

Pengabdian terus-menerus pada apa yang disebut orang sebagai bisnisnya, hanya akan dipertahankan dengan pengabaian terus-menerus terhadap banyak hal lainnya.

Pernikahan adalah satu percakapan yang panjang, dipenuhi oleh perselisihan.

Pernikahan itu seperti kehidupan - ini adalah medan pertempuran, bukan tempat tidur mawar.

Simpan ketakutan Anda untuk diri sendiri, tetapi bagikan keberanian Anda dengan orang lain.

Tidak ada kata-kata yang cukup dalam karya Shakespeare untuk mengekspresikan sebagian kecil dari pengalaman seorang pria dalam satu jam.

Tidak ada kewajiban yang begitu kita anggap remeh selain kewajiban untuk bahagia. Dengan menjadi bahagia, kita menabur manfaat anonim di dunia.