Kutipan dari Ruwi Meita - Halaman 3

Saat seseorang mengikatkan diri dalam dendam tidak ada yang namanya selesai. Sebab dendam adalah kemarahan yang tak pernah padam. Kamu melihat awalnya namun tak bisa melihat akhirnya. Takkan pernah bisa. Kecuali seseorang yang menghentikannya.

Tidak ada yang salah menjadi cantik. Yang salah itu jika semua itu bukan keinginanmu.

Waktu adalah penipu besar. Mematuhi peraturan itu penting!

Agar segalanya menjadi aman dan terkontrol, kamu harus mengenali mereka satu per satu.

Apa salahnya menjadi peduli? Oh jangan-jangan kamu ingin membuat semua orang di dekatmu merasa bersalah atas apa yang menimpamu? Kamu ingin membuat mereka menderita? Kamu tidak rela hanya kamu seorang yang menderita di dunia ini?

Beberapa orang suka ditakut-takuti dan mau membayar berapa saja untuk menaikkan adrenalinnya.

Bertahanlah dengan apapun yang bisa kamu bijak.

Bukankah film kartun itu tak selalu identik dengan anak kecil?. Apakah benar jika penampilan tak selalu sama dengan watak sejatinya?

Hidup memang penuh pertanyaan, bukan?

Jangan biarkan orang lain menentukan hidupmu. Kalau kamu masih ingin mundur, kamu hanya akan jadi perempuan yang terus-menerus menyesali hidup.

Jangan bicara dengan orang asing.

Jika kamu memutuskan menikahi seseorang, kamu tak hanya menikahi dia saja, tapi juga keluarganya.

Kadang kala, kita justru mendekati hal yang kita benci.

Kadang sebuah luka lama bisa tergeser oleh luka baru.

Kadang yang tak terduga adalah jawabannya.

Kadang, apa yang kamu kenakan menunjukkan siapa dirimu.

Kau butuh ketakutan untuk bertahan hidup.

Kebebasan hanya sebatas kata saat jiwamu menjadi invalid. Bedanya dengan mati hanyalah kamu masih memiliki tubuh.

Ketika mereka makin kaya, maka mereka akan susah dimengerti.

Menjadi anak baik itu mahal.