Kutipan dari Sapardi Djoko Damono - Halaman 2
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Sapardi Djoko Damono. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Sapardi Djoko Damono
Penulis dari Indonesia
1940 - 2020
Menampilkan 21 - 40 dari 103 kutipan
Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan payung berdiri di samping tiang listrik. Katanya kepada lampu jalan, Tutup matamu dan tidurlah. Biar kujaga malam
Dalam diriku mengalir sungai panjang, darah namanya.
Kemiskinan adalah hantu yang setia menjaga kebanyakan rumah di desa.
Mana ada hantu mau tinggal di kampung miskin yang kebanyakan warganya tidak doyan makan hantu?
Sampai huruf terakhir sajak ini, Kau-lah yang harus bertanggung jawab atas air mataku.
Kuhentikan hujan Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur.
Mencintai gunung harus menjadi terjal...
MencintaiMu harus menjadi aku
Tak ada yang lebih bijak Dari hujan bulan Juni Dihapuskannya jejak-jejak kakinya Yang ragu-ragu di jalan itu
Sementara kita saling berbisik Untuk lebih lama tinggal Pada debu, cinta yang tinggal berupa Bunga kertas dan lintasan angka-angka. Ketika kita saling berbisik Di luar semakin sengit malam hari Memadamkan bekas-bekas telapak kaki, menyekap sisa-sisa unggun api Sebelum fajar. Ada yang masih bersikeras abadi.
Tetangga kita itu memang harus dilawan, mentang-mentang janda prajurit, seluruh desa suka berlebihan menghormatinya.
Apa sih, bibit itu? Apa pula bobot apa pula bebet di zaman sekarang ini?
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Orang miskin mana pula yang punya niat meluangkan waktu untuk menciptakan hantu hanya demi menakut-nakuti orang?
Barangkali sudah terlalu sering ia mendengarnya, dan tak lagi mengenalnya.
Hidup terasa benar-benar tak mau redup ketika sudah kaudengar pesan: suatu hari semua bunyi rapat tertutup. Penyanyi itu tuli. Suaranya terdengar perlahan.
Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara desah asalmu dari laut, langit, dan bumi kembalilah, jangan menggodaku tidur.
pohon-pohon masih tegak, mereka pasti mengerti dendam manusia yang setia tetapi tersisih ke tepi
Apakah? Mungkin ada juga hujan yang jatuh di lautan. Selamat malam.
Kutipan-kutipan dari Sapardi Djoko Damono di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.