Kutipan dari Sungging Raga

Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Sungging Raga. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Sungging Raga

Sungging Raga

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia

Menampilkan 1 - 20 dari 45 kutipan

Kereta merangkak pelan, rel pernah terisap cairan keruh, yang setelah mengering hanya menitipkan debu.

Sumber: Kota Ingatan

Bayangkan dirimu adalah aliran sungai dari bukit, berkelok di hutan, menurun di pedesaan, melewati kota yang hancur, melintasi mayat-mayat, dan kau masih harus terus mengalir, jauh, lebih jauh lagi, melihat pemandangan yang sama lagi.

Sumber: Sepanjang Aliran Sungai

Pemandangan di luar jendela telah buram, hanya putih cahaya lampu yang tak memberikan bentuk-bentuk apa pun.

Sumber: Mengukur Perpisahan

Bayangkan dirimu adalah aliran sungai. Pada sebuah sore hari, kau berkelok di sebuah hutan tak bernama, di antara baris pepohonan yang memandangmu enggan sambil menjatuhkan daun-daunnya di permukaanmu, dan angin dingin membentuk riak kecil di tubuhmu, bersama bebatuan hitam yang telah lebih dulu menghuni dasarmu.

Sumber: Sepanjang Aliran Sungai

Di masa sekarang, cinta lebih mudah dari harga promosi di supermarket. Cinta telah lama usang, ketika kau menyadari bahwa berapa banyak omong kosong diciptakan manusia di dalamnya.

Sumber: Mengukur Perpisahan

Siapa dia? Wajahnya begitu familier, tapi tumpukan kabut perpisahan telah membuat segalanya memudar.

Sumber: Mengukur Perpisahan

Ia kemudian memunguti sampah itu, berusaha mengembalikan keindahannya, menanam pohon pertama, yang akarnya adalah doa, dan buahnya adalah pemberian maaf dan melupakan masa lalu.

Sumber: Mengukur Perpisahan

Mata lelaki itu selalu bisa menangkap bagaimana kereta menyibak kesuraman waktu, menyalakan lampu lokomotif yang temaram menelan udara kelabu.

Sumber: Kota Ingatan

Inilah Kedai Senja, sebuah tempat di mana engkau bisa melihat senja dengan begitu dekat dan sempurna.

Sumber: Kedai Senja

Pada awalnya kau hanya air mengalir, tanpa membawa apa-apa. Lalu daun-daun kering ikut bersamamu, bercakap-cakap satu sama lain, mengeluh kenapa mereka begitu mudah dilepaskan, ditelantarkan.

Sumber: Sepanjang Aliran Sungai

Kau lihat matahari yang malas itu tertutupi mendung, tanpa burung-burung.

Sumber: Sepanjang Aliran Sungai

Dalam setiap ucapannya yang entah kepada siapa, lelaki itu seperti hendak melakukan ziarah masa lalu, entahlah, apa yang diucapkannya seperti tidak pernah ada, seperti tidak mungkin ada di tempat yang penuh debu pejal seperti sekarang ini.

Sumber: Kota Ingatan

Pada akhirnya, setiap orang adalah perjalanan bagi manusia lainnya, dan setiap perjalanan terbuat dari dua hal: pertemuan dan perpisahan.

Sumber: Mengukur Perpisahan

Malam hari dingin udara menusuk, siang hari panas merasuk, seharian bau badan membusuk.

Sumber: Kota Ingatan

Seperti ingin menghibur bahwa hidup tak selamanya peluru.

Sumber: Kota Ingatan

Ya, aku menyukai misteri, ketidakjelasan, keterkejutan, ketidakterdugaan, di mana semua itu lebih sering melukai.

Sumber: Mengukur Perpisahan

Bahkan langit tampak sangat dekat dan sedang diselimuti api raksasa yang menyebar ke seluruh cakrawala.

Sumber: Kedai Senja

Dan bumi, bagi mereka, seperti tak mau lagi berjabat tangan.

Sumber: Kota Ingatan

Kami pun berdansa sambil diselimuti senja.

Sumber: Kedai Senja

Kau sudah lupa di mana tubuhmu bermula. Ketika kau tengok ke belakang, hutan telah menjadi kecil, perbukitan itu tampak kosong dan biru.

Sumber: Sepanjang Aliran Sungai

Kutipan-kutipan dari Sungging Raga di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.

Author Lain yang Mungkin Anda Suka