Kutipan dari Tere Liye - Halaman 12

Lihatlah, hanya orang yang begitu menyukaiku yang amat penasaran dengan masa laluku, bukan? Jangan-jangan kau menyukaiku sejak pandangan pertama. Kabar buruk bagimu, aku tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama.

Sejak jaman nabi Adam, kita selalu tertarik dengan masa depan, berusaha mengintip rahasia langit, berusaha menjelaskan apa yang akan terjadi esok hari.

Ada banyak hal yang bisa saling dipahami oleh dua sahabat sejati tanpa harus bicara apa pun.

Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami.

Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri.

Cinta sejati selalu datang pada orang-orang yang berharap berjumpa padanya dan tak pernah berputus asa.

Jatuh cinta itu persis kau naik gunung, tiba-tiba terjerambab ke dalam jurang dalam, meluncurnya mudah, tapi susah payah merangkak naik kembali.

Setiap janji sesederhana apa pun itu, memiliki kehormatan.

Kita seharusnya lebih banyak bicara satu sama lain agar bisa melewati masa-masa sulit bersama.

Persahabatan juga cinta. Bedanya, kita tidak perlu dandan lama, milih-milih baju lama, bercermin lama, setiap kali mau bertemu dengan sahabat baik. Pun kita tidak merajuk, dikit-dikit ngambek atas hal-hal kecil dengan sahabat baik.

Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sepertinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan. Karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya.

Apa arti persahabatan? Apa pula arti persahabatan? Apakah sahabat baik akan mengkhianati sahabat sejatinya?

Segala sesuatu yang telah terjadi, adalah yang terbaik. Tinggal kita mau melihatnya dari sisi mana dulu. Bahkan saat itu sangat menyakitkan, itu tetap terbaik, menjadi "pelajaran terbaik".

Dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.

Masa lalu selamanya tidak akan pernah menang, karena ia selalu ada di belakang.

Saat pamer, kita tunjukkan orang-orang tidak peduli. Mereka perlihatkan giliran kita yang tidak peduli.

Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapapun. Urus saja masa lalu masing-masing.

Tapi lihatlah, takdir kembali menyakitimu. Seakan semua itu belum cukup. Takdir sendiri yang mengirimkan laki-laki padamu, hanya untuk di ujung cerita, direnggut begitu saja darimu. Ini sungguh menyakitkan.

Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

Habis darah di badan, kering air mata, kita tidak bisa mengembalikan apa yang telah terjadi.