Kutipan dari Windry Ramadhina - Halaman 2

Hujan turun membawa serta malaikat surga.

Jangan kekanak-kanakan. Hadapi kenyataan dengan dewasa.

Karya adalah cerminan jiwa kita.

Aku bisa melepaskan apa saja asalkan itu bisa membuat mereka tersenyum.

Kalau aku benar-benar tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak akan pernah tahu seperti apa rasanya berdua saja denganmu.

Kau bukan remaja lagi. sudah waktunya kau membina hubungan yang serius dengan lelaki. Jangan cuma memikirkan pekerjaan. Pikirkan juga pernikahan. Masa kau mau hidup sendiri terus-menerus seperti ini?

Kita arsitek. Kita mendesain sesuai harapan kita.

Sederhana. Mereka menjadi keluarga, sesuatu yang tidak pernah benar-benar kumiliki.

Hubungan yang ideal adalah hubungan yang tanpa ikatan. Dengan begitu, lelaki dan perempuan bisa bersama sekaligus tetap sendiri.

Peraturan paling penting saat berurusan dengan perempuan adalah jangan mengungkapkan sesuatu yang bisa disalah artikan oleh mereka.

Ada belati di balik senyum lelaki.

Ada lebih banyak kenangan yang menyenangkan daripada yang menyedihkan.

Bukan masalah besar. Tidak perlu bereaksi berlebihan begitu.

Di era media sosial begini, kau masih percaya dukun?

Dunia tidak segelap bayanganmu, Mahoni. Tidak semua berakhir seperti Papamu dan Mae.

Gonta-ganti perempuan, itu yang dimaksud dengan kebebasan? Memangnya kau tidak bisa ya, memilih satu saja untuk dimiliki? Kau tidak muda lagi.

Hanya karena sebuah buku berakhir di rak obral bukan berarti karya itu buruk.

Kalian perempuan dan lelaki dewasa. Masa kalian tidak bisa menemukan jalan tengah?

Keindahan Sakura hanya sebentar, tapi karena itu dia berharga. Sakura adalah ciri kehidupan yang tidak abadi.

Mereka saling menyukai tetapi sama-sama tidak menyadari hal tersebut.