Kutipan dari Ahmad Fuadi - Halaman 6

Mengembara hingga kakimu letih untuk melangkah dan menjelajah hingga dompetmu terlalu tipis untuk mengeluarkan uang. Karena dalam perjalanan, kita akan menemukan keindahan Tuhan. Karena dalam perjalanan, kita akan mencintai kampung halamanmu lebih dari sebelumnya.

Mungkin pekerjaan yang aku cintai itu sebetulnya menuntut ilmu.

Segalanya di dunia ini hanya pinjaman. Bahkan kita meminjam waktu dan nyawa kepada Yang Kuasa.

Stress hanya bagi orang yang belum berusaha dan rawakal.

Tapi kita harus siap dan sadar sepenuhnya, bahwa sang Pemilik setiap saat bisa meminta kembali milik Nya. Karena itu kenapa harus merasa sangat memiliki?

Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu.

Tuhan itu memang Maha Memilihkan yang terbaik buat siapa saja yang melihat dengan hati terbuka.

Bagi yang punya ornag tua, pergunakanlah kesempatan sekarang ini untuk membalas budi, gembirakan mereka, beri kabar mereka, surati mereka.

Dalam ujian kamu tidak pernah tahu apa yang terjadi. Itu bukan berarti kamu tidak mampu.

Jika kita betul-betul tulus ikhlas bekerja, berusaha, dan berdoa setiap hari, tidak ada mimpi yang tidak bisa terwujud. Tidak ada mimpi yang terlalu besar dan kandas sia-sia.

Kalau pangan bisa disubsidi karena dianggap hajat perut orang banyak, maka kertas sebagai hajat kepala orang banyak harus bisa disubsidi juga dong. Tanpa subsidi kertas, buku di Indonesia lebih mahal daripada negara lain seperti India.

Kerja keras dan doa yang tak pernah putus akan menjawab harapan kita. Mungkin tidak secara langsung untuk kita, bisa jadi melalui anugerah yang diberikan kepada orang-orang yang sangat kita cintai, keluarga kita.

Ketika Allah berkehendak, tidak ada yang dapat menghalangi. Dan, rencana Allah sajalah yang akan terjadi meskipun kadang terlihat tidak mungkin sejak awal.

Pada hakikatnya tidak ada satupun yang kita miliki.

Pilihlah perempuan yang baik karena dia yang mengingatkan dan menguatkan kita kaum lelaki.

Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipngaruhi oleh unsur di luar diri kalian.

Beasiswa ke Jerman ini sangat nyata sebagai salah satu hadiah terbaik yang Allah berikan kepadaku. Bukan saja proses wawancara yang sepertinya memang di set sedemikian rupa oleh Allah sehingga aku mampu melewatinya dengan sempurna, meskipun beberapa kejadian berikutnya juga terlihat seperti sebuah skenario Allah yang lagi-lagi seperti sebuah kebetulan.

Bila kalian merasa sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan.

Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini, setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan mengenapkan doa, Tuhan mengirimkan benua impian ke pelukan masing-masing.

Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan.