Kutipan dari Ahmad Fuadi - Halaman 5

Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu haripun sepanjang hayat.

Hidup ini ibarat mengayuh biduk membelah samudra hidup. Selamanya akan naik-turun dilamun gelombang dan ditampar badai. Tapi aku tidak akan merengek pada air, pada angin, dan pada tanah. Yang membuat aku kukuh adalah aku tahu kemana tujuan akhirku di ujung cakrawala. Dan aku tahu aku tidak sendiri. Di atas sana, ada Tuhan yang menjadi tempat jiwa ragaku sepenuhnya bertumpu.

Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah.

Ini bukan semudah slogan ‘Back to School’ dan bertemu teman-teman sekolah setelah melewati liburan panjang. Saya masuk ke sekolah yang baru, di negara lain, dan bukan bertemu orang Indonesia, melainkan orang-orang Amerika. Kedua, akan lebih mudah masuk ke lingkungan baru selama bahasanya sama. Nah, untuk pertama kali dalam hidup, saya akan menggunakan bahasa Inggris secara penuh sehari-hari, di dalam dan di luar kelas.

Jangan pernah takut dan tunduk kepada siapapun. takutlah hanya kepada Allah.

Justru karena ini hal kecil, jangan sampai dia meremehkan suatu hal sekecil apaun.

Kesuksesan itu dinilai dari seberapa berartinya proses memberikan dampak positif bagi seseorang.

Ketika para perantau pulau, tidak hanya setumpuk uang yang dibawa, tetapi juga sebuah pengalaman untuk ikut berkontribusi membangun bangsa.

Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia.

Mungkin tujuan yang ingin aku tuju itu adalah ilmu, dan jalan yang aku lalui adalah belajar. Belajar dari buaian sampai liang lahat.

Hidup adalah taman yang indah jika kita menanaminya dengan kembang perjuangan.

Hidup ini seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus menjadi penguasa alam.

Hidup sekali hiduplah yang berarti.

Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah.

jangan remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Karena saya tidak punya tanah, yang saya wakafkan adalah diri saya sendiri saja.

Kita berdua mungkin punya kesamaan, kita sedang berlari. Aku berlari menuju sesuatu. Kamu berlari menjauhi sesuatu.

Lalu kalau kalian sudah bekerja jangan puas jadi pegawai selamanya, tetapi punyailah pegawai.

Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tahu.

Membuat keputusan itu lebih baik daripada pasrah menunggu orang lain memutuskan hidupku.