Kutipan dari Desi Puspitasari - Halaman 2

Kesuksesan itu bukan jalan singkat. Kecuali kamu adalah anak seorang yang sangat kaya, selebihnya kamu harus jatuh bangun berdarah-darah menempuh jalan seni yang terjal.

Selama seseorang itu belum kembali, aku anggap Bulan sebagai penggantinya.

Apa itu hidup? Boleh sesekali minggat. Minggat seharusnya menjadi petualangan besar.

Cinta itu memang fitrah, tetapi jika bukan pada tempat dan saat yang tepat, ia harus rela menunggu hingga waktu itu tiba.

Cinta tumbuh karena alasan rasional. Kesepakatan dan komitmen. Bila ke depannya masalah, yang tidak beres adalah manusianya.

Hidup memang tak pernah lepas dari masalah. Semua kisah cinta dengan jurang pembatas yang tajam menuai banyak masalah.

Mimpi itu hanya untuk seorang pemenang, bukan pecundang.

Barangkali wanita memang diciptaan dengan blue-print pola pikir sulit dimengerti, suka memaksakan kehendak, dan ujung-ujungnya selalu merasa paling benar. Bila tidak dituruti keinginannya, dia akan merajuk, la ngamuk dan ujung-ujungnya menangis.

Laki-laki tidak tahan pada mulut tajam perempuan.

Menikah itu ibarat mengenakan sepasang pakaian. Kalau klop, dua busana berbeda itu akan enak dipakai dan juga sedap dipandang. Bila tidak, bisa jadi salah satu dari pasangan itu sesak napas karena pakaian yang terlalu ketat menyiksa. Atau, malah tidak setia karena terlalu longgar.

Orang-orang gagal adalah mereka yang bersemangat hanya pada awalnya saja. Keinginan kuat itu akan menurun seiring berjalannya waktu mereka sadari atau tidak.

Setiap manusia, punya jatah untuk melakukan banyak-banyak salah sewaktu masih muda, mengambil banyak-banyak keputusan keliru, dan banyak hal buruk lainnya.

Apa pun pilihanmu, jika kau yakin benar-benar mencintai dan mau hidup di dalamnya, maka jadikanlah pegangan yang kuat.

Buat apa beradu mulut dengan orang hilang akal?

Hidup tak mengenai perihal yang sama setiap waktu. Kesamaan tak selalu menjamin keharmonisan dalam berkeluarga, perbedaan tak selalu mengakibatkan perbedaan.

Istri disebut sisihan, yang menyanding atau yang mendampingi. Kehadirannya ada untuk mendampingi.

Kau sendiri yang mengambil keputusan, maka yang menjalani dan bertanggung jawab atas hidup kau pilih adalah dirimu sendiri.

Kenapa perempuan senang sekali main kode-kodean?

Menyingkirkan rasa sungkan karena tak kuat menahan rasa pedih patah hati.

Orang tidak waras malah dikunjungi dan didengarkan perkataannya. Kalau sudah demikian, lalu siapa yang sebenarnya gila kecuali si penangkap itu sendiri!