Kutipan dari Marcus Tullius Cicero - Halaman 3

Kebencian adalah kemarahan yang lumrah.

Kemampuan tanpa kehormatan tidaklah berguna.

Kemenangan pada dasarnya kurang ajar dan angkuh.

Ketika Anda bercita-cita ke tempat tertinggi, adalah terhormat untuk mencapai peringkat kedua atau bahkan ketiga.

Landasan keadilan adalah itikad baik.

Luka-luka yang menimpa kita secara tidak terduga tidak separah yang diperkirakan dengan sengaja.

Mengabaikan apa yang dunia pikirkan tentang kita tidak hanya sombong tapi juga tak tahu malu.

Rumah besar tidak boleh dihias oleh tuannya, tuannya harus menghiasi rumah besar itu.

Semua rasa sakit itu rasanya parah atau ringan, jika ringan, itu mudah ditahan; jika parah, tanpa diragukan lagi akan singkat.

Tidak ada tempat yang lebih menyenangkan dari perapian sendiri.

Dalam segala hal, rasa kenyang mengikuti kesenangan terbesar.

Hendaknya kita ukur kasih sayang, bukan seperti anak-anak dari kehangatan kita, melainkan dari kekuatan serta kekonstanannya.

Keyakinan adalah perasaan yang dengannya pikiran memulai perjalanan yang besar dan terhormat dengan harapan dan kepercayaan yang pasti pada dirinya sendiri.

Para hakim adalah menteri hukum, hakim adalah penafsir mereka, kita semua adalah pelayan hukum, agar kita semua bebas.

Semakin besar kesulitannya, semakin besar kemuliaannya.

Seperti saya menyetujui seorang pemuda yang memiliki sesuatu dari orang tua dalam dirinya, jadi saya tidak kurang senang dengan seorang pria tua yang memiliki sesuatu dari masa muda. Dia yang mengikuti aturan ini mungkin tua secara fisik, tetapi tidak pernah bisa begitu dalam pikirannya.

Singkat adalah rekomendasi pidato terbaik, baik di senator atau orator.

Tanah tanah kelahiran mereka sangat disayangi oleh semua hati umat manusia.

Tidak ada yang terlalu tua untuk berpikir dia tidak bisa hidup satu tahun lagi.