Kutipan dari Najwa Shihab - Halaman 27

Hidup kelewat berharga jika dihabiskan hanya dengan kebiasaan.

Indonesia adalah kata kerja, mimpi-mimpi yang harus digubah menjadi nyata.

Indonesia punya seperempat miliar manusia, lebih banyak terpengarah geliat dunia.

Kandidat mesti dipilih dengan kehati-hatian jangan abaikan etika dan asas kepatutan.

Karakter boleh saling berbeda, tapi visi jelas harus sama.

Kekakuan diterabas, memimpin dengan fleksibilitas.

Kekuasaan yang tak dipertaruhkan, pertanda tak ada tujuan.

Ketika caleg tak pernah mengakar, caleg masuk akal jadi sangat sukar.

Ketika Jakarta semakin kaya, sementara daerah-daerah tak berdaya.

Ketika konflik berdarah kerap berulang, itu berarti kita hidup di negara yang bebal.

Kinerja KPK perlu segera membaik, agar para koruptor tidak leluasa tanpa terusik.

Kita ingin melihat perubahan, anggaran sektor publik yang maju signifikan.

Kunjungan kerja jadi sorotan, sebab kandungannya lebih mirip pelesiran.

Lima tahun kelewat sangat berharga, hanya untuk dihabiskan secara sia-sia.

Lokalisasi tak mati karena ditutup, malah tumpah di jalan mencari bentuk.

Mari serius bertanya, sudahkah pejabat publik menjaga amanah. Ketika mereka ikut konvensi, urusan publik siapa mengurusi?

Memang beresiko mengambil jalan baru, tapi para pembaharu tahu apa yang layak diburu.

Membela mereka yang dinista penguasa, mewakili mereka yang tak bisa bersuara.

Memberi suara kepada yang tak bisa bersuara, walau itu berarti mengusik penguasa.

Mudah terlihat dan di mana-mana, namun tak berbicara apalagi menawarkan berbeda.