Kutipan dari Paulo Coelho - Halaman 5

Mereka bahagia karena orang-orang yang mencintai akan menaklukkan dunia dan tidak takut kehilangan. Cinta sejati adalah penyerahan diri seutuhnya.

Penghianatan adalah pukulan tak terduga-duga. Kalau kau mengenal hatimu dengan baik, dia tak akan pernah mengkhianatimu. Sebab kau tahu pasti mimpi-mimpi dan keinginan-keinginannya, dan kau tahu juga cara menyikapinya.

Siapapun dirimu, apa pun yang kaulakukan, kalau engkau sungguh-sungguh menginginkan sesuatu, itu karena hasrat tersebut bersumber dari jiwa jagat raya. itulah misimu di dunia ini.

Tak peduli apa yang dilakukannya,setiap orang di dunia memainkan peran sentral dalam sejarah dunia. Dan biasanya ia tidak menyadarinya.

Tak seorang pun bisa berdusta, tak seorang pun bisa menyembunyikan sesuatu ketika dia menatap langsung ke mata seseorang.

Aku bertepuk tangan ketika akal sehat kalah dalam peperangan, dan yang bisa ku lakukan hanya menyerah dan menerima bahwa aku telah jatuh cinta.

Cinta itu di atas kearifan, seperti Perawan Maria di atas ular. Baginya, segala sesuatu merupakan inspirasi. Ia tidak menilai mana yang baik dan mana yang jahat.

Hanya ada satu cara untuk belajar, melalui tindakan.

Ketika kita mencinta, kita selalu bejruang untuk menjadi lebih baik dari diri kita sekarang.

Yang masuk akal hanyalah yang sanggup kita lihat, sentuh, dan jelaskan.

Berbahagialah orang yang bisa berkonsentrasi hanya untuk saat ini.

Hidup ini akan terasa seperti pesta bagimu, suatu festival meriah, sebab hidup ini adalah saat yang kita jalani sekarang ini.

Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan.

Kadang-kadang, orang sudah begitu terbiasa dengan apa yang mereka lihat di film-film, sehingga mereka lupa kisah yang sesungguhnya.

Kita semua, apapun bentuknya, adalah gila.

Menghancurkan pertalian keluarga mungkin adalah dosa paling besar yang bisa dilakukan seseorang.

Percik keilahian itu ada dalam setiap jiwa dan tidak pernah bisa dipadamkan.

Rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri.

Romantisme masa muda menuntut kita untuk selalu mengambil sikap radikal.

Allah menciptakan dunia ini agar melalui objek-objeknya yang terlihat, manusia bisa memahami ajaran spiritualnya serta kebijaksanaannya yang amat sangat mengagumkan.