Kutipan dari Sujiwo Tejo - Halaman 2
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Sujiwo Tejo. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Sujiwo Tejo
Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia
1962 -
Menampilkan 21 - 40 dari 78 kutipan
Andai mereka, kaum jomblo itu, ber-Tuhan, masih lumayan. Mereka akan bilang bahwa jodoh itu di tangan Tuhan. Lha, yang atheis jodohnya di tangan siapa?
Engkau kopi puncak malamku, kekasih, pahit dan kelam tanpa kusedu.
Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap.
Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.
Intinya, bagimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, wihara, kuil, dan sebagainya.
Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.
Apakah selama ini kita masuk ke dalam agama atau agama yang kita masukkan ke dalam diri kita?
Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta.
Tahukah kamu orang yang paling tak berperasaan? Dia yang jauh dari kekasih di saat hujan, tapi tak menghasilkan puisi.
Di negeri yang baik, airmata tak pernah dihapus oleh tisu, tapi oleh tangan kekasih.
Banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta.
Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan.
Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.
Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.
Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.
Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang dikenang, Kekasih.
Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat airmatamu, kekasih.
Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman.
Luka ini bukan tentang darah, kekasih, tetapi segenap luka luarmu kini telah menjadi luka dalam yang sunyi.
Kadang aku terpikir salah satu syarat menjadi presiden Indonesia adalah tidak punya riwayat minder dalam hidupnya.
Kutipan-kutipan dari Sujiwo Tejo di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.