Kutipan dari Najwa Shihab - Halaman 14

Darimana datangnya inspirasi, dari visi turun ke kerja keras tanpa henti. Tak sedikit orang bervisi, tapi segelintir yang mampu menggerakkan banyak pribadi.

Inilah waktunya mengevaluasi regulator, bukan untuk melempar kesalahan tapi membersihkan segala yang kotor.

Menyumbang sehatnya demokrasi, saat orang berdaya dan turut berpartisipasi.

Perbaikan seluruh transportasi menjadi momentum, kesalahan dan penyelewengan tak boleh lagi diberi maklum.

Tahun 2016 rakyat butuh bukti, bahwa politik tidak abai dan tuli.

Ilmu jangan hanya obyek hafalan, ilmu untuk memahami dan menuntaskan persoalan.

Mengganda simpati untuk politisi, sebagai cara mengubah situasi negeri.

NKRI tak berarti penyeragaman, melainkan perwujudan kesetaraan dan kesejahteraan.

Perempuan yang cantik dan seksi, selalu dituduh penyebab dekadensi.

Rakyat adalah inti kehidupan berbangsa, setiap pemimpin wajib menyadarinya.

Simbol dan panji agama pantang tergadai, terlebih di kemuliaan bulan suci.

Toleransi tidak tegak karena penghargaan, melainkan tegasnya tindakan.

Anda tidak boleh diam, orang-orang bersih tidak boleh bungkam.

Di timur ada eksotisme yang mempesona, ada juga kegelisahan yang membahana.

Jika kaum tua mudah lelah dalam kemapanan, anak muda datang menghentak dengan gebrakan.

Pembunuhan menjadi pertunjukan, agresi murka disiapkan menjadi histeria.

Pengacara sebatas calo perkara. Pegawai tata usaha merangkap perantara.

Pertumbuhan industri penerbangan Indonesia memang pesat, tapi apalah artinya murah & banyak jika berarti mengkompromikan arti selamat.

Saatnya yang muda yang berperan dengan kreativitas yang tak gampang padam.

Boleh-boleh saja berkompromi dengan situasi, pancangkan saja garis batas yang tak boleh dilewati.