Kutipan dari Netty Virgiantini - Halaman 2
Berikut adalah kumpulan kata-kata bijak dan kutipan inspiratif dari Netty Virgiantini. Kutipan-kutipan ini mencerminkan pemikiran, filosofi, dan kebijaksanaan yang telah menginspirasi banyak orang. Temukan inspirasi dan wawasan baru melalui kata-kata yang bermakna mendalam ini.

Netty Virgiantini
Penulis dari Indonesia
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Menampilkan 21 - 40 dari 227 kutipan
Kapan kamu bisa seperti Bashira? Belajarlah. Jangan bikin malu Ayah. Bashira saja selalu bikin Ayah bangga dengan prestasinya, sedangkan kamu malah bikin Ayah harus bolak-balik berurusan dengan guru BP karena kebiasaanmu menggambar waktu pelajaran. Kalian kan kembar, biarpun secara fisik berbeda setidaknya kepandaiannya kan bisa sama. Lagian dalam perut berbagi tempat dan dapat makanan dan gizi yang sama. Ini hanya karena kamu malas dan tidak mau belajar saja!
Zaman memang sudah edan. Sudah tua. Sudah mau kiamat. Orang selingkuh sudah nggak dianggap dosa.
Berani mengakui kesalahan sekaligus berani meminta maaf, itulah jiwa seorang pendekar sejati.
Perjodohan kayak gini udah nggak laku lagi sekarang. Ini zamannya Siti Nurhaliza, bukan Siti Nurbaya.
Adakah yang lebih pahit dari cinta bertepuk sebelah tangan?
Istri hamil minta dibeliin makanan saja sudah mengeluh. Laki-laki selalu ingin menang sendiri.
Apakah menanyakan kabar sebagai basa-basi sudah lumrah untuk membuka pembicaraan?
Hari gini, masih ada cowok pakai minyak rambut sampai klimis?!? Nggak salah tuh?!
Mau jadi apa bangsa ini kalo aparat desa seperti bapak nggak produktif dalam bekerja.
Anak-anak itu lupa kalau dulu kita yang mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari. Melahirkan dengan perjuangan yang sangat berat dan bertaruh nyawa. Merawat dan menyayangi dengan setulus hati. Membesarkan dan menyekolahkan dengan sepenuh jiwa dan raga.
Biar ketawa kayak kuntilanak dan pasang muka setan begitu, kamu nggak ada seram-seramnya.
Kecemasan ternyata cukup ampuh membunuh nafsu makan, keinginan bersosialisasi, juga keinginan bertemu pacar atau gebetan dari kelas lain.
Selama ini aku merasa terlalu menutup hatiku, seharusnya aku menyadari. Jika ayah patut bahagia. Bahwa bunda sudah pergi – bunda takkan pernah tergantikan posisinya, tapi Tante Ajeng layak mendapatkan kesempatan. Selama ini Tante Ajeng selalu baik padaku meski aku selalu memperlakukannya semena-mena. Semestinya aku tahu, ia tak pernah mencoba menjadi bunda, ia hanya menunjukkan betapa ia menyayangiku seperti ia sayang pada ayah. Aku adalah bagian tak terpisahkan dari ayah, ia tak mungkin hanya mencintai ayahku saja. Tante Ajeng bilang tak mungkin mencintai dengan setengah-setengah, cinta adalah totalitas.
Kadang, cinta memang menggoreskan luka. Orang-orang yang punya sifat pelit termasuk golongan yang pantas dikasihani dan disantuni.
Kita ini masih muda. Masih pacaran. Putus nyambung itu hal biasa. Jangan terlalu serius! Kita masih bisa memilih mana yang terbaik sebelum menikah nanti. Sebelum janur kuning melengkung dan ijab kabul terucap di depan petugas KUA, kita masih bebas memilih.
Menikah bolak-balik kayak ganti naik angkot saja. Dunia memang sudah tua, mungkin sebentar lagi terompet sangkakala akan ditiup oleh malaikat sebagai tanda kiamat.
Menikah bukan hanya perkara dua orang saling suka terus langsung pergi ke penghulu untuk mengucap janji pernikahan. Tanggung jawabnya terlalu berat. Mengikat. Sekaligus menjerat.
Ada yang salah kalau jadi orang ndeso, ndesit, ataupun kampungan?
Apakah sebuah kemalangan dan rasa sakit fisik selalu membangkitkan romantisme pada diri seseorang?
Kenapa yang namanya penyesalan selalu berteman akrab dengan kata terlambat? Dan perpaduannya menghasilkan rasa bersalah yang terus muncul setiap saat tanpa terduga.
Kutipan-kutipan dari Netty Virgiantini di atas merupakan gambaran dari pemikiran dan karya beliau yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kata-kata bijak membawa pesan mendalam yang dapat menjadi refleksi dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Anda menemukan inspirasi dan pencerahan melalui kutipan-kutipan ini.