Kutipan dari Netty Virgiantini - Halaman 3

Mengapa kebanyakan guru hanya menyukai anak-anak yang pandai dan pintar?

Pernahkah kamu mendengar bahwa harapan itu berteman baik dengan kekecewaan? Kalau nggak ingin kecewa, jangan pernah berharap apa-apa.

Aku memang bersalah. Kalau ini cara Yama untuk membalas sakit hatinya, aku akan menerima dengan lapang dada. Mungkin ini karma terakhir yang harus kuterima.

Anak-anak remaja sekarang, kalau nembak gebetannya lewat sms. Banyak juga laki-laki yang melamar calon istrinya lewat sms atau telepon. Dunia sudah berubah. Jangan pakai cara-cara zaman sebelum kemerdekaan.

Biasanya kalau cewek galak sama cowok tanpa alasan yang jelas, itu karena dua hal. Lagi jatuh cinta atau patah hati ditolak cintanya.

Bukankah cinta memang datang untuk menyatukan perbedaan? Bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk menerima apa adanya. Saling melengkapi seperti perbedaan warna yang membuat pelangi menjadi indah. Menakjubkan.

Dasar bocah kurang ajar. Otaknya aja yang ngeres. Pikirannya porno. Anak-anak sekarang memang ndak tahu sopan santun.

Heran ya, tuh, orang makannya apa, sih? Bisa galaknya minta ampun gitu. Tokoh antagonis di sinetron aja, nggak gitu-gitu amat.

Lain kali jangan sok jadi pahlawan kesiangan deh!

Mungkin itu namanya cinta buta. Sebuah perasaan yang kadang-kadang tak peduli apa pun selain ingin memiliki seseorang yang mengetarkan hatinya. Tak peduli untuk itu ia harus melewati tebing curam penuh onak dan duri yang membahayakan jiwanya.

Orang justru bisa membaca kejujuran hatinya jika dia berani menyebutkan daftar kekurangannya. Bukankah tidak ada manusia yang nyaris sempurna?

Pengin datang, ya tinggal datang saja. Kalau malas, ya, nggak usah datang. Beres. Gitu aja kok repot.

Setelah kemalangan pasti ada keberuntungan. Setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan. Karena memang begitulah hidup ini selalu berputar, seperti pergantian antara siang dan malam.

Biar kata HP diembat copet dan semua nomor ikutan raib, setidaknya nomor pacar kan harus sudah hafal di luar kepala. Tertulis dengan indah di lubuk hati.

Bola, bukan sekedar benda bulat, yang menggelinding jika ditendang. Bukan sekedar benda bundar, yang dikejar dua puluh orang untuk dimasukkan ke gawang. Tapi, sebuah benda bulat yang banyak berkisah tentang ambisi, semangat, cinta. Kemenangan sekaligus kegagalan, persahabatan sekaligus permusuhan, kesetiaan sekaligus pengkhianatan.

Bukankah semua manusia yang hidup di dunia ini, sudah ditakdirkan berpasang-pasangan?

Dasar cewek cantik. Lagi marah, tetap saja cantik. Malah semakin cantik. Beda sama cewek pemberani. Nggak marah aja sangar. Apalagi kalau marah. Malah serem!

Hati dan perasaan terkadang tidak bisa diprediksi dengan sesuatu yang hanya kasatmata.

Heh, nggak bentak-bentak gimana? Orang tuli sekalipun bakal bisa bedain mana bentakan dan mana ngomong sedikit keras.

Jadi orang jangan pelit-pelit. Sekali-kali bagi rejeki dong sama orang kecil.